Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 11 No 2 (2017): Volume 11, Number 2, 2017

Pengurangan zat warna remazol red Rb menggunakan metode elektrokoagulasi secara batch

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.26900
Telah diserahkan
November 16, 2023
Diterbitkan
Desember 31, 2017

Abstrak

Batik merupakan salah satu ciri budaya khas bangsa Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Industri batik mengalami pertumbuhan cukup pesat. Aktivitas produksi dalam industri semakin meningkat menyebabkan limbah cair terutama dari proses pewarnaan semakin banyak. Metode konvensional untuk pengolahan limbah cair masih memiliki kekurangan sehingga memerluka metode pengolahan limbah alternatif, yaitu metode elektrokoagulasi. Proses elektrokoagulasi merupakan suatu proses koagulasi  dengan menggunakan arus listrik searah melalui proses elektrokimia. Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan memvariasikan tegangan listrik dan jarak antar elektroda yaitu 10 volt dan 15 volt serta 2 cm dan 3 cm. Untuk mengetahui pengaruh tegangan listrik dan jarak antar elektroda maka dilakukan pengukuran COD, TSS dan Warna dimana sampel diambil setiap 10 menit, 20 menit, 40 menit dan 60 menit lalu dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan listrik dan jarak antar elektroda memberikan pengaruh terhadap penurunan COD, TSS dan Warna pada limbah cair sintetis Remazol Red RB. Jarak antar elektroda dan tegangan listrik yang optimum pada penelitian ini yaitu 2 cm dan 10 volt dengan penurunan konsentrasi COD yang pada awalnya 428 mg/L menjadi 54 mg/L, penurunan TSS yang pada awalnya 850 mg/L menjadi 277 mg/L dan penurunan Warna yang pada awalnya sebesar 2733 PtCo menjadi 75,5 PtCo.

Referensi

  1. Al-Kdasi, A., Idris, A., Saed, K., and Guan, C.T., 2004, Treatment of textile wastewater by advanced oxidation processes, Global Nest the Int. J., 6, 222-230
  2. Can˜izares, P., Jime´nez, C., Martı´nez, F., Sa´ez, C., and Rodrigo, M. A., 2007, Study of the electrocoagulation process using aluminum and iron electrodes, Spain Ind. Eng. Chem. Res. 2007, 46, 6189-6195
  3. Dalvand, A., Gholami, M., Joneidi, A., dan Mahmoodi, N. M., 2011, Dye removal, energy consumption and operating cost of electrocoagulation of textile wastewater as a clean process, Wiley online Library, Cleansoil, air, water, Vol. 39 (7), 665-672
  4. Dewi, R., 2009, Kajian penggunaan metode elektrokoagulasi untuk penyisihan cod dan turbidity dalam limbah cair pabrik kelapa sawit, Jurnal Teknik Kimia Politenik Negeri Lhokseumawe, Vol. 7, No.16
  5. Hari, B. dan Harsanti, M., 2010, Pengolahan limbah cair tekstil menggunakan proses elektrokoagulasi dengan sel Al-Al, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”, ISSN 1693-4393
  6. Hendriarianti, E. dan Angelina P. S., 2010, Pengaruh jenis elektrode dan jarak antar elektrode dalam penurunan COD dan TSS limbah laundry menggunakan elektrokoagulasi konfogurasi monopolar aliran kontinyu, Lingkungan Tropis, Vol 4 No. 2, 73-80
  7. Holt, P. K., 2002, Electrocoagulation: Unravelling and Synthesizing the Mechanisme Behind a Water Treatment Process, Thesis, Chemical Engineering, University of Sydney, Sydney.
  8. Lestari, N. D. dan Agung, T., 2014, Penurunan TSS dan warna limbah industri batik secara elektrokoagulasi, Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, Vol. 6 No.1.
  9. Mollah, M.Y.A, Pathak, S. R., Patil, P.K., Vayuvegula, M., Agrawal, T.S., Gomes, J.A.G., Kesmez, M., and Cocke, D. Dl, 2004, Treatment of orange II Azo dye by electrocoagulation (EC) technique in a continuous flow cell using sacrifical iron electrode, J. Hazard. Mater., B109, 165-171
  10. Phalakornkule, C. Polgumhang, S., Tongdaun, W., Karaka, B., and Nuyut, T., 2010, Electrocoagulation of blue reactive, red disperse and mixed dyes and application in treating textile effluent, J. Environ. Manage., Vol. 91 Issue 4, 918-926
  11. Praytino, K. dan Endro, 2012, Percobaan awal proses elektrokoagulasi sebagai metode alternatif pada pengolahan limbah cair, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN, Yogyakarta
  12. Ringo, E. S., Kusrijadi, A., dan Sunarya., Y., 2013, Penggunaan metode elektrokoagulasi pada pengolahan limbah industri penyamakan kulit menggunakan aluminium sebagai sacrifical electrode, Jurnal Sains dan Teknologi Kimia, Vol. 4 No. 2, 96-107.
  13. Rully, 2015, Industri Batik Dalam Negeri Meningkat 14,7% dengan Nilai Ekspor Batik mencapai Rp 50,44 Triliun, artikel, http://vibizmedia.com/lensa-vibizmedia/.
  14. Saptarini, D., 2009, Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Dengan Metode KoagulasiFlokulasi Dan Adsorpsi Sistem Batch, Tesis, Program Studi Magister Sistem Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  15. Yulianto, A. dan Hakim, L., Purwaningsih, I., Pravitasari, V. A., 2009, Pengolahan limbah industri batik pada skala laboratorium dengan menggunakan metode elektrokoagulasi, Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 5 No. 1, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
  16. Yunitasari, Y., Elystia, S., dan Ivnaini, A., 2017, Metode elektrokoagulasi untuk mengolah limbah cair batik di unit kegiatan masyarakat rumah Batik Andalan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Jurnal F. Teknik, Vol. 4, No. 1, Universitas Riau. Riau
  17. Zuhria, F., 2014, Penurunan COD, BOD dan TSS Limbah Cair Pewarna Industri Batik Rara Djonggrang dengan Metode Elektrokoagulasi, Tesis, Departemen Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta