Teologi Proses ala Barbour vs Kepercayaan Timur
Justiani Liem(1*)
(1) Institut Agama Kristen Negeri Kupang
(*) Corresponding Author
Abstract
Dalam dunia pemikiran modern, disintegrasi antara filsafat, sains-teknologi, dan teologi dianggap perlu untuk diintegrasikan kembali sehingga koheren setelah sekian abad berjalan sendiri-sendiri dan tidak jarang saling bertabrakan satu sama lain. Apalagi dengan perkembangan pesat teknologi yang telah menciptakan ketergantungan bagi manusia bahkan memunculkan berhala-berhala baru, ilah-ilah baru, tuhan-tuhan baru yang mengontrol hidup manusia, sadar atau tidak sadar. Sampai pada perkawinan neurosains dengan intelegensia buatan yang bisa menjelaskan banyak fenomena yang sebelumnya dianggap “magic” atau menurut agama adalah “mukjizat”, ternyata ilmiah, bukan mukjizat lagi. Barbour melanjutkan teologi proses Whitehead, mencoba meredefinisi pemahaman teologi tentang Kedirian Manusia (istilah ketimbang Kodrat Manusia) dari “The Selfness of Being” menjadi “The Selfness of Becoming”. Teologi Proses menawarkan sebuah jalan tengah antara kemahakuasaan (omnipotence) Allah dan ketidakberdayaan (impotence) Allah lalu merumuskan kembali kekuatan Ilahi lebih sebagai pemberdayaan daripada sebagai penguasaan yang menaklukkan. Dalam rangka melanjutkan upaya Barbour untuk mencari koherensi antara filsafat, sains-teknologi, dan teologi, maka tulisan ini memberi masukan dan koreksi atas pemikiran Barbour dan menyarankan agar menengok agama-agama Kuno yang masih bertahan dan termasuk salah satu yang penganutnya besar di belahan bumi Timur dan beberapa dekade belakangan eksistensinya merambah ke Barat, yang bisa menjelaskan secara koheren temuan-temuan teknologi terkini, dari sudut pandang lain tentunya, yakni pertemuan Barat dan Timur di sini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Faruqi, I. R. (1984). Islamisasi Pengetahuan. (Anas Mahyuddin, Terjemahan). Bandung: Pustaka.
Anna, D. N. (2018). Metode Sains Menurut Ian G. Barbour dan Sumbangannya Terhadap Pengkajian Islam. Jurnal Religi Vol. 14 No 1 DOI: https://doi.org/10.14421/rejusta.2018.1401-03, 44-65.
Anwar, M. (2012). Membongkar Makna Melalui Filsafat Analitika. Seminar Nasional “Peran Linguistik dalam Ilmu Kesehatan, Sains&Teknologi, dan Sosial Humaniora” di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Jakarta: Universitas Indonesia.
Arafat, M. Y. (2018). Analisis Antropologi Struktural Kisah Musa dan Khidir dalam Al Quran. Al-Araf Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat Vol. 15 No. 2 , 233-272.
Baito, L. (2019). Teologi Guanxi: Sebuah Upaya Memahami Aspek Teologi Relasional dalam Budaya Tionghoa. GEMA TEOLOGIKA Vol. 4 No. 2, 155-174 .
Barbour, I. G. (2005). Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama. Bandung: Penerbit Mizan.
Besant, A. (1999). Tujuh Azas Manusia. Penuntun Ajaran Theosopy. (Hudjud Daryanto, Terjemahan). Blitar: Sanggar Teosofi Blitar.
Bewley, A., Vadillo, U. I. (2016). Heidegger for Muslim: Pandangan Kritis Islam atas Modernisme. Jakarta: Pustaka Adina.
Blavatsky, H. P. (1888). The Secret Doctrine: The Synthesis of Science Religion and Philosophy Vol 1: Cosmogenesis. London: The Theosophical Publishing Company.
Blavatsky, H. P. (1889). The Key to Theosophy. London: Theosophical University Press Online Edition.
Bo, P. L. (2020). Qi Gong Liao Fa. Retrieved from Li Shao Bo Zhen Qi Yun Xing Fa: https://archive.org/details/lishaobozhenqiyu0000unse
Boyle, A. (2020). With Elon Musk’s help, ‘Three Little Pigs’ demonstrate Neuralink’s brain implant. Retrieved from Yahoo!news.
Capra, F. (1975). The Tao of Physics. Boulder USA: Shambhala Publications.
Capra, F. (1982). The Turning Point. New York, USA: Bantam Books.
Capra, F. (1989). The Uncommon Wisdom. New York: Bantam Doubleday Dell Publishing Group.
Capra, F. (1997). The Web of Life: A New Scientific Understanding of Living Systems. Dubai: Anchor.
Fadli, M. R. (2021). Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan dan Relevansinya di Era Revolusi Industri 4.0 (Society 5.0). . Jurnal Filsafat, 31(1), 130-161., 130-161.
Fairuz, R. (2020). Malaikat Raqib Atid: Nama, atau Cara Kerja Mencatat Amal Manusia? Retrieved from Kajian Akidah: https://islami.co/malaikat-raqib-atid-dan-cara-kerjanya-mencatat-amal-manusia/
Gardels, N. (2017) Book Review "Homo Deus: A Brief History of Tomorrow. Retrieved from Huffington Post: https://www.huffpost.com/entry/men-gods-yuval-harari_n_58d05616e4b0ec9d29deb15c
Gardner, H. (1993). Multiple Intelligene. New York: Basic Books.
Groome, T. (1980). Christian Religious Education. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Gumelar, M. S. (2016). Dekonstruksi Pemikiran Mistis Fritjof Capra. In M. S. Gumelar, Titik Balik Peradaban (pp. 9-12). Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Hamzah, A. (2009). Teori Multiple Intelligence Dan Implikasinya Terhadap Pengelolaan Pembelajaran. Tadris Vol. 4 No. 2, 251-261.
Harmaini. (2020). Pikiran Positif Ala Nabi Ayyub As. Proyeksi Vol. 15 No. 1, 22-34.
Hayon, H. (2019). PK dan Agama Yang Tersinggung. Retrieved from Jurnal Online EKORA NTT: https://ekorantt.com/2019/07/11/pk-dan-agama-yang-tersinggung/
Hermansyah. (2013). Neo Sufisme Sejarah dan Prospeknya. Jurnal Khatulistiwa – Journal Of Islamic Studies Volume 3 Nomor 2 , 113-120.
Herry-Priyono, B. (2018). Korupsi: Melacak Arti, Menyimak Implikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hidayatullah, S. (2019). Agama dan Sains: Sebuah Kajian tentang Relasi dan Metodologi. Jurnal Filsafat Vol.29 No.1 DOI: https://doi.org/10.22146/jf.30246, 102-133.
Kalupahana, D. J. (2015). Karma dan Kelahiran Kembali: Landasan Filsafat Moral Agama Budha. (S. Dhammasiri, Terjemahan). Jakarta: S. Dhammasiri.
Kuswanjono, A. (2007). Argumen Filosofis Integrasi Ilmu dan Agama: Perspektif Pemikiran Mulla Sadra. Jurnal Filsafat Vol.17 No.3 Desember 2007 DOI: https://doi.org/10/22146/jf.23091, 324-349.
Lumintang, S. I. (2015). Theology the Queen of Science and Master of Philosophy: An Invitation to An Integrative Theology. Jakarta: Geneva Insani Indonesia.
Mahyudin, D. L. (2018). Relevansi Agama dan Sains Menurut Ian G. Barbour Serta Ide Islamisasi Sains. Jurnal MUTSAQQAFIN Vol. I, No. 1, Juli - Desember 2018, 21-44.
Mawardi, D. N. (2022). Integrasi Filsafat dan Agama dalam Perspektif Ibnu Rusyd. Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol.8 No.1 Januari 2022, 588-595.
Muslih, M. (2016). Integrasi Keilmuan: Isu Mutakhir Filsafat Ilmu. Jurnal Kalimah Vol.14 No.2 September 2016 DOI: http://dx.doi.org/10.21111/klm.v14i2.615, 245-272.
Niwandhono, P. (2014). Gerakan Teosofi dan Pengaruhnya Terhadap Kaum Priyayi Nasionalis Jawa 1912-1926. Jurnal Lembaran Sejarah UGM Vol. 11 No. 1, 25-36.
NLII, T. R. (2021). Neurosains adalah Kunci Inovasi pada Artificial Intelligence. Retrieved from NeuroLeadership Indonesia Institute (NLII): https://leadership.id/neurosains-adalah-kunci-inovasi-pada-artificial-intelligence/
Paley, W. (2006). Natural Theology: or, Evidence of the Existence and Attributes of the Deity, collected from the appearances of nature. Oxford: Oxford University Press.
Paradox, O. (2021). Elon Musk Says AI Will Take Over in 5 Years. Retrieved from Neuralink Elon Musk: https://elonmuskneuralink.com/elon-musk-says-ai-will-take-over-in-5-years-neuralink/
Rambe, U. K. (2019). Hadis tematik Antropomorfisme. Shahih: Jurnal Kewahyuan Islam, 1-19.
Runesi, Y. T. (2008). Pokok-pokok Pemikiran Filsafat Konfusianisme dan Taoisme. Kupang NTT: Fakultas Filsafat Universitas Widya Mandira.
ShanghaiEye. (2021). AI robot defeats Chinese chess grand master. Retrieved from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=zWMg23W4quM
Silva, G. A. (2018). New Frontier: The Convergence of Nanotechnology, Brain Machine Interfaces, and Artificial Intelligence. Retrieved from Frontiers in Neuroscience: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnins.2018.00843/full
Sumadi, I. K. (2015, April 1). Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat. Edisi 2 Thn 1. Retrieved from PHDI: https://phdi.or.id/artikel/drupadi
Suryajaya, M. (2022). Asal Usul Tentang Pemikiran Sekularisme di Abad Pertengahan. Jurnal Filsafat Vol.32 No1. DOI:http://dx.doi.org/10.22146/jf.73767, 1-31.
Suryosumunar, J. A. Z., Kuswanjono, A. (2021). Kesempurnaan sebagai Orientasi Keilmuan dalam Teosofi Suhrawardi Al-Maqtul. Filsafat Vol. 31 No. 2. https://doi.org/10.22146/jf.62046, 244-270.
Suseno, F. M. (2006). Menalar Tuhan. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta.
Tan, P. (2020). Agama Minus Nalar. Beriman di Era Post Sekuler. Maumere NTT: Penerbit Ledalero.
Waskito, A. A. (2020). Mati Sajroning Ngaurip Sebuah Analisis Hermeneutis Fenomenologis Tentang Makna Penderitaan dalam Serat Kalatida Karya Raden Ngabehi Ronggowarsito. Jurnal Psikologi Vol 7, No 1 , 31-39.
Waston. (2016). Hubungan Sains dan Agama: Refleksi Filosofis atas Pemikiran Ian G. Barbour. Profetika: Jurnal Studi Islam Vol 15 No 1 Juni 2016, 76-89.
Widyawati., Y. (2004). Perkembangan Sivaisme dalam Agama Hindu. Skripsi. . Semarang: UIN Walisongo.
Wijaya, C. A. (2006). Ilmu dan Agama dalam Perspektif Filsafat Ilmu. Jurnal Filsafat Vol.40 No.2 Agustus 2006 DOI: https://doi.org/10.22146/jf.23207, 174-188.
Woodward, R. M. (1999). Islam Jawa, Kesalehan Normatif Versus Kebatinan. Yogyakarta: LKis.
Zoetmulder, P. (1990). Manunggaling Kawula Gusti: Pantheisme dan Monoteisme Dalam Sastra Suluk Jawa. Suatu Studi Filsafat. (Dick Hartoko, Terjemahan). Jakarta: PT Gramedia.
Zuboff, S. (2019). The Age of Surveillance Capitalism: The Fight for a Human Future at the New Frontier of Power. New York: Public Affairs Books.
DOI: https://doi.org/10.22146/jf.72873
Article Metrics
Abstract views : 1608 | views : 2173Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Filsafat
Jurnal Filsafat Indexed by:
Jurnal Filsafat ISSN 0853-1870 (print), ISSN 2528-6811 (online)