KONTRIBUSI EKSKRESI BASAL PURIN TERHADAP TOTAL EKSKRESI DERIVAT PURIN DALAM URIN KAMBING BLIGON DAN KEJOBONG
Catur Suci Purwati(1*), Lies Mira Yusiati(2), Subur Priyono Sasmito Budhi(3)
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kontribusi ekskresi basal terhadap total ekskresi derivat purin dalam urin kambing Kejobong dan Bligon. Percobaan ini didesain menggunakan Independent Student t-test untuk membandingkan ekskresi derivat purin keturunan kambing yang berbeda. Pakan yang diberikan adalah jerami kacang tanah (rendeng). Kambing jantan Bligon dan Kejobong masing-masing 6 ekor digunakan dalam penelitian ini. Percobaan ini dibagi menjadi 3 periode yaitu periode adaptasi selama 14 hari, periode koleksi pada saat ternak diberi pakan ad libitum selama 7 hari, dan periode koleksi pada saat ternak dipuasakan. Penentuan kandungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), serat kasar (SK), dan ekstrak eter (EE) dilakukan dengan metode analisis proksimat untuk pakan, sisa pakan, dan feses. Pada sampel urin yang diambil saat ternak diberi pakan ad libitum dan dipuasakan dilakukan pengukuran derivat purin yaitu alantoin, asam urat, xantin, dan hipoxantin. Hasil penelitian memperlihatkan konsumsi BK, BO, PK, SK, dan EE menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Nutrien tercerna BK, BO, PK, SK, dan EE juga menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Volume urin kambing Kejobong dan Bligon pada pemberian pakan secara ad libitum menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05), dengan rerata kambing Kejobong 953,84 dan Bligon sebesar 762,69 ml/hari. Total ekskresi alantoin dan asam urat kambing Kejobong cenderung lebih tinggi daripada Bligon, sedangkan untuk total ekskresi xantin dan hipoxantin menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata. Total ekskresi derivat purin pada saat pakan ad libitum menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05), rerata kambing Kejobong 117,96±16,43 μmol/W0,75/hari dan Bligon 72,40±4,53 μmol/W0,75/hari. Volume urin pada saat dipuasakan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Rerata volume urin kambing Kejobong 233,04 dan Bligon 201,75 ml/hari. Total ekskresi alantoin kambing Kejobong pada saat dipuasakan cenderung lebih rendah dibanding Bligon, namun untuk total ekskresi asam urat cenderung lebih tinggi kambing Kejobong dibanding Bligon. Total ekskresi xantin dan hipoxantin menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Total ekskresi derivat purin kambing Bligon pada saat dipuasakan lebih tinggi dari kambing Kejobong, dengan rerata kambing Kejobong 18,85±4,45 μmol/W0,75/hari, dan Bligon sebesar 19,33±2,28 μmol/W0,75/hari. Derivat purin endogen kambing Kejobong 0,018 μmol/W0,75 sedangkan Bligon 0,019 μmol/W0,75. Efisiensi sintesis protein mikrobia kambing Kejobong adalah 0,07 g N mikrobia/hari, sedangkan Bligon 0,04 g N mikrobia/hari dengan BK nutrien tercerna hampir sama. Kontribusi ekskresi basal derivat purin terhadap total ekskresi derivat purin kambing Kejobong 15,98%, sedangkan Bligon 26,70%.
(Kata kunci: Ekskresi, Derivat purin, Kambing Bligon, Kejobong)
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v37i1.1953
Article Metrics
Abstract views : 3707 | views : 4329Refbacks
- There are currently no refbacks.
Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science) Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.