EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI GULMA, HIJAUAN PAKAN DAN LIMBAH PERTANIAN YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI PAKAN TERNAK DI WILAYAH LAHAN KERING LOMBOK UTARA

https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v39i2.6713

Ni Made Laksmi Ernawati(1*), I Ketut Ngawit(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Difficulties on weeds control and fodder scarcity in dry season are the major problems at dry land. Aim of this research was to identify and to explore the potency of several kinds of weeds, forages, and agricultural wastes that can be used as fodder, and further might be processed to make hay and silage. Explorative research to identify, observe, and collect data has been done using descriptive method of dominant weeds, forages, and agricultural waste that frequently used as fodder by farmers. The farmer’s decision to use weeds, forages, and agricultural wastes were determined by preference level of cattles and farmers empirical experiences. Result showed that dominant weeds found were broad leafed weeds with domination level 34.62-81.45% and narrow leafed weeds (grasses and teki) with domination level 28.65-65.38%. Broad leafed weeds that generally used as fodder were Cintella asiatica, Amaranthus spp., Mikania sp., Cyclosorous aridus, Gleichenia linearis, Physalis angulata, Portulaca oleracea, Mucaena pruriens, and Desmodium scalpe. Grasses weeds and teki were potential fodder with preference level of cattle from very much like to extremely like. Forage and agricultural waste that be potential as fodder were gamal leaf, sengon leaf, banana leaf and stem and coconut, agricultural waste of peanuts, corn, and sweet potato.

(Key words: Animal feed, Agricultural wastes, Dry land, Fodder, Forage, Identification and exploration, Weeds)


Full Text:

PDF


References

Anonim. 2012. Pengertian Limbah Pertanian. http://spoilerin.blogspot.com/2012/03/pengertian-limbah-pertanian.html. Diakses pada 10 Februari 2015.

Asih, A. R. S. 2004. Manajemen Pemeliharaan Ternak. Fakultas Peternakan, Universitas Mataram. Mataram.

Backer, C. A. and R. C. Bakhuizen Van Den Brink Jr. 1968. Flora of Java. Vol. 1, 2 and 3. Wolters-Noordhoff N. V., Groningen, The Netherlands.

Bappeda Tk.I NTB. 2010. Data Pokok Pembangunan Propinsi Nusa Tenggara Barat. Kerjasama Bappeda Tk. I NTB dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Propinsi NTB.

Bergen, W. G. and D. B. Bates. 1994. Inophore polyeter: the effect on production efficiency and mode of action. J. Anim. Sci. 58: 1565-1583.

Ernawati, N. M. L., I. K. Ngawit, N. Farida, dan I. N. Sadia. 2012. Pengelolaan gulma, produk hijauan dan limbah pertanian sebagai pakan ternak awetan silase dan hay serta pemanfaatan seresah in-situnya untuk pupuk organik pada sistem usahatani ekologis terpadu di lahan kering. Laporan Hasil Penelitian Penprinas MP3EI 2011-2025 Fokus/Koridor Bali dan Nusa Tenggara, DP3M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Ifar, S. dan A. N. Bambang. 2002. Potensi dan prospek usaha peternakan sapi potong di kawasan timur Indonesia (KTI) dalam kerangka pengembangan kawasan ekonomi terpadu (KAPET). Semiloka Strategi Pengembangan KAPET di Kawasan Timur Indonesia dalam Menghadapi Era Global, 5-6 Juli, Universitas Brawijaya.

Ngawit, I. K. 2005. Pengaruh periode bebas gulma dan kerapatan populasi tanaman terhadap daya kompetisi tanaman jagung varietas Pioneer di lahan kering. Agroteksos. V II: 103-110.

Ngawit, I. K. 2007. Efikasi beberapa jenis herbisida terhadap tanaman penutup tanah leguminosa di jalur tanaman kopi muda. Agroteksos. 17: 104-113.

Ngawit, I. K. 2008. Efek periode bebas gulma dan kerapatan populasi tanaman terhadap daya kompetisasi tanaman jagung pada asosiasi dengan gulma. Jurnal Ilmiah Budidaya Pertanian I: 53-59.

Ngawit, I. K. dan A. Budianto. 2011. Uji kemempanan beberapa jenis herbisida terhadap gulma pada tanaman kacang tanah dan dampaknya terhadap pertumbuhan dan aktivitas bakteri Rhizobium di dalam tanah. Jurnal Ilmiah Budidaya Pertanian 4: 27-36.

Ngawit, I. K., I. G. M. Kusnarta, A. Rohyadi, dan Wuryantoro. 2008. Rancang bangun usahatani ekologis terpadu yang bertumpu pada pengelolaan sumberdaya lahan berkelanjutan pada tiga tipe agroekosistem lahan kering di Pulau Lombok. Makalah Seminar Hasil Penelitian Hibah Bersaing Tahun II. DP3M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Odach, R. 2011. List of Forage Legumes; Forage Grasses and Legumes; Forage Manure. http://www.hort.purdue.edu/ newcrop/cropmap/indiana/default.html. Accessed 11 Juni 2011.

Purbajanti, E. D. 2013. Rumput dan Legum sebagai Hijauan Makanan Ternak. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Soejono, E. A. dan S. Isniningsih. 1990. Komunitas tumbuhan bawah di antara tanaman koleksi pada tingkat pemeliharaan yang berbeda di cabang kebun raya Purwodadi. Prosiding I, Konferensi X, Himpunan Ilmu Gulma Indonesia, Malang, 13-15 Maret 1990. 101

Wangiyana, W. dan I. K. Ngawit. 2010. Pengelolaan lahan kering berbasis penerapan model rancang bangun usahatani ekologis terpadu guna meningkatkan kesejahteraan masya-rakat di kawasan pengembangan lahan kering Lombok Utara. Makalah Seminar Penerapan Ipteks pada Masyarakat. DP3M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Wirjahardja S. and R. J. Dekker. 1987. The Weeds: Description, Ecology and Control. In: Weeds of Rice in Indonesia. M. Soerjani, Kostermans, A. J. G. H. and G. Tjitrosoepomo (eds). Published by Balai Pustaka, Jakarta.

Zimdahl. 1990. Weed Crop Competition. 4th edn. A Review IPPC University of Oregon. Corvalis, Oregon.



DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v39i2.6713

Article Metrics

Abstract views : 9958 | views : 20163

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science) Indexed by:

   
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.