Citra Kepahlawanan dalam Film-Film Berlatar Sejarah Pada Layar Lebar Indonesia Pasca-Runtuhnya Rezim Soeharto (Studi Kasus Film Soegija, Habibie-Ainun, dan Hadrotussyaikh Sang Kiai)
Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
In Indonesia, film as a popular media developed significantly with the presence of films in various genres, one of which is historical film. Post-reform, various historical films emerged that were not previously discovered during the New Order era. As is known, historical films in the New Order era were dominated by Soeharto as an actor, these historical films seemed to voice that there were many other heroes who also had contributions to Indonesia. These films then seem to want to show the self (keakuan) and nationalism possessed by these figures. This research wants to show the contestation of the self (keakuan) and nationalism of three films: Soegija, Habibie-Ainun, and Hadrotusyaikh the Kiai. This research is a qualitative descriptive study with a phenomenological approach.
Di Indonesia, film sebagai media populer berkembang cukup signifikan dengan hadirnya film dalam berbagai genre, salah satunya film sejarah. Pasca reformasi, muncul berbagai film sejarah yang sebelumnya tidak ditemukan pada masa Orde Baru. Sebagaimana diketahui, film-film kesejarahan di masa Orde Baru lebih didominasi Soeharto sebagai aktor, film-film sejarah ini seakan ingin menyuarakan bahwa ada banyak sosok pahlawan lain yang juga memiliki kontribusi untuk Indonesia. Film-film ini kemudian terkesan ingin menunjukkan keakuan dan nasionalisme yang dimiliki oleh sosok-sosok tersebut. Penelitian ini ingin menunjukkan kontestasi keakuan dan nasionalisme dari tiga film: Soegija, Habibie-Ainun, dan Hadrotusyaikh Sang Kiai. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anderson, B. (2012). Imagined Community. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Asvi Warman Adam. (2007). Pelurusan Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Dewi Yuliati. “Menyibak Fajar Nasionalisme Indonesia”. Makalah Sarasehan Sejarah Regional Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, di Hotel Pondok Tingal Magelang, 23 Mei 2009. Diunduh via Google.
Irawanto, Budi. (2018) Film, Ideologi, dan Militer: Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia. Yogyakarta: Warning Books & Jalan Baru.
Ita Mutiara Dewi. “Nasionalisme dan Kebangkitan dalam Teropong” dalam Mozaik Vol.3 No. 3, Juli 2008. Diunduh via Google.
Kementrian Sosial RI. “Prosedur Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional” dalam http://www. kemsos.go.id/modules.php? name=Pahlawan, diakses pada 24 Juni 2013.
Pusat Bahasa Depdiknas RI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas RI.
Abdullah, T. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Jakarta: Satya Historika.
Van Klinken, G. (2008). “Aku yang berjuang: Sebuah Sejarah Penulisan tentang Diri Sendiri pada Masa Orde Baru” dalam Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta: Obor dan KITLV Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/diplomatika.39768
Article Metrics
Abstract views : 2800 | views : 2527Copyright (c) 2018 Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
....................................................................................................................................................................................................................................................
The Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan with online ISSN: 2598-0009 and print ISSN: 2597-9981 is published by Universitas Gadjah Mada. The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.