Kader hidup sehat dalam upaya promotif penyakit denegeratif

https://doi.org/10.22146/jcoemph.41292

Emy Huriyati(1*), Prima Dhewi Ratrikaningtyas(2), Siti Rahmah Projosasmito(3), Arta Farmawati(4)

(1) Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Departemen Biostatistik dan Populasi Kesehatan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Departemen Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(4) Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Degenerative diseases occur because of interactions between genetics and lifestyle. The prevalence of non-communicable diseases in Sleman Regency is higher than the provincial average and occupies the second position in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) or Special Region of Yogyakarta. The prevalence of diabetes mellitus 3.1% and central obesity is 29.8%. Health cadres have routinely carried out posyandu activities but have a role in preventing the risk of degenerative diseases which have not gone well. Research methods conducted with quasi-experimental one group pre-test and post-test designs on health cadres who were given counseling, tutorial, and discussions. The post test material was the cadre's knowledge before counseling and discussion were held. The measurement results are analyzed using quantitatif and pair t test analysis. The results of material delivery did not have a significant effect on the increase in knowledge of degenerative diseases p = 0.225 known from the pre-test (4.3 ± 1.6) and post-test (4.8 ± 1.4) with an increase in the mean of 0.4. Although statistically does not show significance, there is an increase in the value between pre and post test. There is an increase in the average knowledge before and after counseling.

Keywords


cadre of healthy life; promotive efforts; degenerative disease

Full Text:

PDF


References

  1. Rahmadani L, Indriasari R. Hubungan aktivitas sedentari dengan kejadian overweight pada remaja di SMA Katolik Cendrawasih Makassar [bachelor’s thesis]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2014.
  2. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Media advokasi Provinsi DIY: Pembangunan kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2013.
  3. Abdelaal M, le Roux CW, Docherty NG.Morbidity and mortality associated with obesity. Ann Transl Med. 2017;5(7):161.
  4. Lubis Z, Syahri IM. Pengetahuan dan tindakan kader posyandu dalam pemantauan pertumbuhan anak balita. KEMAS. 2015;11(1):65-73.
  5. Fatmah, Nasution Y. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posbindu dalam pengukuran tinggi badan prediksi lansia penyluhan gizi seimbang dan hipertensi studi di Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. MMI. 2012;46(1):61-8.
  6. Wardani NII, Sri Rejeki DS, Masfiah S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan kader kesehatan tentang thalassaemia di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Kesmasindo. 2014;6(3):194-206.
  7. Suryani ED, Isnaeni Y. Pengaruh pelatihan kader terhadap kemampuan melakukan pengelolaan posyandu di Desa Srihardono Pundong Bantul Yogyakarta [bachelor’s thesis] Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah; 2013.
  8. Fatmah. Pengaruh pelatihan pada peningkatan dan keterampilan teknis penyuluhan obesitas dan hipertensi Kader Posbindu Kota Depok. Makara Seri Kesehatan. 2013;17(2):49-54.
  9. Triyanti M, Laksmono W, Syamsulhuda BM. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu dengan metode BBM dan Mind Mapping (MM). JPKI. 2017;12(2):265-77.
  10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ayo ke posyandu setiap bulan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.
  11. Hardiyanti P. Peran kader terhadap peningkatan gizi balita di Desa Banyuraden Sleman Yogyakarta [bachelor’s thesis]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2017.
  12. Notoatmojo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.
  13. Azwar S. Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2015.
  14. Purnomo GA. Peningkatan pelatihan kader tentang posyandu terhadap kemampuan pengelolaan posyandu di Desa Sendangsari Kecamatan Pengasih Kulon Progo [bachelor’s thesis]. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah; 2014.
  15. Sulistyorini L. Pengaruh pelatihan kader posyandu terhadap motivasi dan keaktifan sebagai prokes (promotor kesehatan desa) dalam pencegah penyakit dipteri pada anak balita di Desa Karangharjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. The Indonesian Journal of Health Science. 2015.
  16. Punikasari D. Peran posyandu dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Dusun Karangwatu, Desa Puncungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang [bachelor’s thesis]. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta; 2010.



DOI: https://doi.org/10.22146/jcoemph.41292

Article Metrics

Abstract views : 2240 | views : 4016

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Journal of Community Empowerment for Health

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.