Pola Spasial Temporal Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta
Astri Choiruni(1*)
(1) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar belakang: Demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan permasalah kesehatan di Indonesia. Infeksi virus dengue juga menimbulkan beban ekonomi dan kesehatan yang serius. Kota Yogyakarta merupakan kota di wilayah provinsi DIY dengan incidence rate paling tinggi dalam lima tahun terakhir. Informasi tentang penyebaran penyakit dan status risiko infeksi demam berdarah secara spasial akan memudahkan perencanaan yang tepat dan efektif dalam rangka pengendalian penyakit tersebut.
Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional menggunakan pendekatan spasial temporal. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta pada tahun 2016. Terdapat 174 kejadian demam berdarah dari data sekunder. Titik koordinat kasus, kepadatan vegetasi, kepadatan bangunan dan fogging digunakan sebagai variabel independen. Analisis data menggunakan Satscan, QGIS dan ArcGIS untuk melihat pola sebaran kasus dan kluster yang terjadi.
Hasil: Insiden kasus DBD tertinggi berdasarkan kelompok umur terjadi pada anak-anak usia 10-14 tahun, dan tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Kelurahan tegalrejo adalah kelurahan dengan insiden tertinggi (472,44 per 100.000). Ada autokorelasi spasial positif antara kerapatan Vegetasi, kepadatan bangunan dan pelaksanaan fogging dengan kejadian DBD.
Kesimpulan: Analisis spasial temporal menunjukkan kasus dbd memiliki pola sebaran mengelompok/ kluster. Pola distribusi kasus dipengaruhi oleh kerapatan Vegetasi, kepadatan bangunan dan pelaksanaan fogging.
Keywords
DOI: https://doi.org/10.22146/jisph.46584
Article Metrics
Abstract views : 2895 | views : 2569 | views : 866 | views : 552Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Journal of Information Systems for Public Health