‘Resik’ sebagai Sistem Informasi untuk Identifikasi Berkas Rekam Medis Ganda di Rumah Sakit Umum Daerah X Daerah Istimewa Yogyakarta
Nuryati Nuryati(1*), Annisa Maulida Ningtyas(2), Guntur Budi Herwanto(3), Widhi Sulistiyo(4)
(1) Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada
(4) Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Di salah satu RSUD X DIY masih terdapat potensi duplikasi nomor rekam medis dan diharapkan untuk segera dilakukan identifikasi untuk menangani masalah tersebut. Diperlukan sebuah mekanisme standar yang digunakan untuk melakukan identifikasi kesamaan data rekam pasien di rumah sakit yang bertujuan untuk menghilangkan duplikasi data rekam medis. Mekanisme tersebut dituangkan dalam sebuah framework untuk mendeteksi duplikasi rekam medis yang diberi nama ”RESIK”.
Tujuan: Menerapakan framework ”RESIK” di salah satu RSUD X DIY untuk mengidentifikasi terjadinya duplikasi rekam medis.
Metode: Metode identifikasi duplikasi rekam medis menggunakan pairwise comparison. Kriteria yang dikomparasikan adalah 100.000 data sosial pasien yang ada pada database SIMRS di RSUD X DIY. Identifikasi potensi duplikasi menggunakan data nomor rekam medis, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan alamat pasien.
Hasil: Dari 100.000 data sosial pasien, ditemukan bahwa terdapat 413 berkas rekam medis yang terindikasi duplikasi (0,413%). Dari 413 berkas rekam medis, ditemukan sebanyak 407 pasien (98,547%) memiliki dua nomor rekam medis berbeda, 5 pasien (1,211%) memiliki 3 nomor rekam medis berbeda, dan 1 pasien (0,242%) memiliki empat nomor rekam medis berbeda.
Kesimpulan: Framework ”RESIK” terbukti dapat mengidentifikasi adanya duplikasi nomor rekam medis di RSUD X DIY.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Davis, N., & LaCour, M. (2016). Foundation of Health Information Management (4th ed.). Elsevier. https://www.elsevier.com/books/foundations-of-health-information-management/davis/978-0-323-37811-6
Fernandes, L., Lenson, C., Hewitt, J., Weber, J., & Yamamoto, J. A. (2001). Medical Record Number Errors: A Cost of Doing Business? https://www.academia.edu/7410828/Medical_Record_Number_Errors_A_Cost_of_Doing_Business
Gunarti, R., Abidin, Z., Qiftiah, M., & Bahruddin. (2016). Tinjauan Pelaksanaan Family Folder Untuk Rekam Medis Rawat Jalan di Puskesmas Guntung Payung Tahun 2016. Jurkessia, VI(3), 46–54. http://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/view/74/72
Hansard, L. W. (2013). The Risk of Duplicate Patient Records; Gallagher Healthcare Practice. Arthur J. Gallagher& Co. https://www.lorman.com/resources/whitepaper-the-risk-of-duplicate-patient-records-109411WP
Hasibuan, A. S. (2019). Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Duplikasi Penomoran Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 1(2), 104–110. http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JIPIKI/article/view/18
InterSystems. (2016). Impact of Mismatched Patient Records Infograph. InterSystems Corporation. http://www.intersystems.com/wp-content/uploads/Impact_of_Mismatched_Patient_Records_Infograph.pdf
Karlina, D., Putri, I. A., & Santoso, D. B. (2016). Kejadian Misfile dan Duplikasi Berkas Rekam Medis Sebagai Pemicu Ketidaksinambungan Data Rekam Medis. Jurnal Kesehatan Vokasional, 1(1), 44. https://doi.org/10.22146/jkesvo.27477
Kementerian Kesehatan. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2015.
Kurniasih, S., Ambarwati, L., & Wikusna, W. (2015). Aplikasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Cinunuk. Jurnal Teknologi Informasi, 2(3), 92–96. http://journals.telkomuniversity.ac.id/jti/article/view/511
Mardyawati, E., & Akhmadi, A. (2016). Pelaksanaan Sistem Penyimpanan Rekam Medis Family Folder di Puskesmas Bayan Lombok Utara. Jurnal Kesehatan Vokasional, 1(1), 27. https://doi.org/10.22146/jkesvo.27474
Muldiana, I. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Rekam Medis Di Rumah Sakit Atma Jaya 2016. Jurnal INOHIM (Indonesian of Health Information Management), 4(2), 48–53. https://inohim.esaunggul.ac.id/index.php/INO/article/view/148/128
Nurmawati, I., & Arofah, K. (2019). Analisis Aspek Kompetensi Individu Dalam Duplikasi Nomor Rekam Medis di Puskesmas. J-REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1(1). https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j-remi/article/view/1928/1313
Olla, P. K. (2016). Pemanfaatan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification) Dalam Layanan Registrasi Rekam Medis Pasien. Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 7(1), 241. https://doi.org/10.24176/simet.v7i1.510
Shekelle, P. G., Morton, S. C., & Keeler, E. B. (2006). Costs and Benefits of Health Information Technology. In Evidence report/technology assessment (Issue 132). https://doi.org/10.23970/AHRQEPCERTA132
WHO. (2004). Developing Health Management Information Systems - a Practical Guide for Developing Countries. In https://iris.wpro.who.int/handle/10665.1/5498. WHO Regional Office for the Western Pacific. https://iris.wpro.who.int/handle/10665.1/5498
DOI: https://doi.org/10.22146/jkesvo.51442
Article Metrics
Abstract views : 5118 | views : 4583Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Kesehatan Vokasional
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kesehatan Vokasional with registered number ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online) published by the Departement of Health Information Management and Services, Vocational College, Universitas Gadjah Mada