Penurunan Depresi Pada Difabel Akibat Kecelakaan Melalui Pelatihan Ketrampilan Regulasi Emosi
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelatihan ketrampilan regulasi emosi dalam menurunkan depresi pada difabel akibat kecelakaan. Peneliti menggunakan desain nonrandomized control group pretest-posttest dengan responden sebanyak 12 difabel dewasa awal akibat kecelakaan yang terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Beck Depression Inventory (BDI) digunakan untuk mengukur tingkat depresi sebelum, setelah perlakuan dan tindak lanjut. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dengan uji statistik nonparametrik Mann-Whitney U, diketahui terdapat perbedaan penurunan depresi pada kelompok eksperimen yang diberi pelatihan dibandingkan dengan kelompok kontrol, dan Wilcoxon T, diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara skor depresi sebelum dan setelah pelatihan pada kelompok eksperimen. Data kualitatif juga mendukung analisis kuantitatif, bahwa ketrampilan regulasi emosi pada subjek eksperimen meningkat setelah mengikuti pelatihan. Disimpulkan bahwa pelatihan ketrampilan regulasi emosi terbukti efektif dalam menurunkan depresi pada difabel akibat kecelakaan. Oleh karena itu, diperlukan wadah bagi difabel akibat kecelakaan untuk saling berbagi dan mengekspresikan emosi.
DOI: 10.22146/jpsi.11332
References
Badan Pusat Statistik. (2014). Jumlah Kecelakaan, Koban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang Diderita Tahun 1992-2012. http://www.statisticsindonesia.html. Diakses tanggal 17 November 2014 jam 9:36. Beck, A. T. (1985). Causes and Treatment.Philadelphia: University of Pennsylvania Press.. Candra, P. D. (2014). Laporan Praktek Kerja Profesi Psikologi: Kasus Individu Non-Psikotik di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Surakarta: Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Compare, A., Zarbo,C., Shonin,E., Gordon,W.V.,&Marconi,C. (2014). Emotional Regulation and Depression: A Potential Mediator between Heart and Mind. Hindawi Publishing Corporation Cardiovascular Psychiatry and Neurology Volume 2014, Article ID 324374. Greenberg, L.S. (2002). Emotion-focused therapy: Coaching clients to work through theirfeelings. Washington, DC: American Psychological Association. Gross, J. J. (2006). Handbook of Emotion Regulation. New York: Guilford Press. Gross, J. J.,&Thompson,R. A. (2007). Emotion Regulation: Conseptual Foundations (Chapter 1). Handbook of Regulation Emotion (pp. 3-24). New York: Guilford Press. Halgin, R., &Whitbourne, S.K. (2010). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Humanika. Hidayati, N. (2008). Penanganan Stres Ibu-Ibu Korban Lumpur Panas Lapindo dengan Pelatihan Regulasi Emosi. Thesis. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Joormann, J.,&Gotlib,I. H. (2010).Emotion Regulation in Depression: Relation to Cognitive. InhibitionNIH Public Access.24(2): 281–298.doi:10.1080/02699930903407948. Kemenhub RI, 2011. Perhubungan Darat Dalam Angka 2010. http://www.hubdat.web.id.Diakses tanggal 17 November 2014 jam 9:46. Makmuroch. (2014). Keefektifan Pelatihan Ketrampilan Regulasi Emosi Terhadap Penurunan Tingkat Ekspresi Emosi Pada Caregiver Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Wacana Jurnal Psikologi Vol.6 No.11 Januari 2014. Putnam, K. M. &Silk,K. R.(2005). Emotion Dysregulation and The Development of Borderline Personality Disorder. Jurnal ofDevelopment and Psychopatology. 17. 899-925. Senra, H., Oliveira, R.A., Leaf, I. &Vieira, C. (2011). Beyond the body image: A Qualitative study on how adults experience lower limb amputation. Clinical Rehabilitation. 26(2) 180–191. doi: 10.1177/0269215511410731 Strongman, K.T. (2003). The Psychology of Emotion: from Everyday Life to TheTheory. New Zealand: Department of Psychology University of Canterbury Christchurch.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Psikologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.