Psychological Distance terhadap Wise Reasoning pada Mahasiswa
Wawan Kurniawan(1*), Lukman Nurfitriani Fakhri(2)
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Keberadaan kebijaksanaan pada individu merupakan kualitas individu yang secara khas muncul dari hubungan integratif antara sejumlah karakter yang ada. Salah satu teori yang digunakan dalam menilai kebijaksanaan adalah wise reasoning. Wise Reasoning memiliki enam aspek yang dianalisis dari respon partisipan terhadap dilema
sosial. Komponen-komponen tersebut adalah, perspektif, perubahan, fleksibel, ketidak-pastian atau batas-batas pengetahuan, kompromi dan resolusi konflik. Wise reasoning
dapat dipengaruhi oleh psychological distance (immersed and distance) Rumusan masalah penelitian ini adalah; (1) Apakah terdapat perbedaan wise reasoning pada individu yang
melakukan self immersed dan individu yang menggunakan self distance? (2) Apakah terdapat perbedaan wise reasoning pada individu yang pernah mengalami kasus atau yang
belum pernah mengalami kasus yang sama? dan (3) Apakah terdapat perbedaan wise reasoning pada individu dengan kasus yang dialami dan belum pernah dialami dengan
menggunakan self immersed dan self distance? Subjek penelitian ini sebanyak 60 mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah true
experimental (eksperimen murni) dengan desain penelitian randomized posttest only control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological distance (immersed and distance) tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap wise reasoning.
sosial. Komponen-komponen tersebut adalah, perspektif, perubahan, fleksibel, ketidak-pastian atau batas-batas pengetahuan, kompromi dan resolusi konflik. Wise reasoning
dapat dipengaruhi oleh psychological distance (immersed and distance) Rumusan masalah penelitian ini adalah; (1) Apakah terdapat perbedaan wise reasoning pada individu yang
melakukan self immersed dan individu yang menggunakan self distance? (2) Apakah terdapat perbedaan wise reasoning pada individu yang pernah mengalami kasus atau yang
belum pernah mengalami kasus yang sama? dan (3) Apakah terdapat perbedaan wise reasoning pada individu dengan kasus yang dialami dan belum pernah dialami dengan
menggunakan self immersed dan self distance? Subjek penelitian ini sebanyak 60 mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah true
experimental (eksperimen murni) dengan desain penelitian randomized posttest only control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological distance (immersed and distance) tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap wise reasoning.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jpsi.7171
Article Metrics
Abstract views : 6029 | views : 27433Refbacks
Copyright (c)
Recent Issues
Vol 51 Issue 1 (2024) Page 1-119 | Vol 50 Issue 3 (2023) Page 219-332 | Vol 50 Issue 2 (2023) Page 125-218 | Vol 50 Issue 1 (2023) Page 1-124 |
Published by Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada, Indonesia Building D-6th, Floor No. D-606. Jl. Sosio Humaniora No. 1, Bulaksumur Yogyakarta, 55281 Email: jurnalpsikologi@ugm.ac.id Phone/whatsApp: +6281125210175 |