Teks-teks Sumber Wayang Madya (Relasi, Konstruksi, dan Persamaan Beberapa Tokohnya dengan Raja-Raja Jawa)

https://doi.org/10.22146/jh.1951

Anung Tedjowirawan(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Wayang Madya adalah salah satu jenis seni pertunjukkan wayang yang telah lama tenggelam. Sekalipun tidak pernah populer di Surakarta, seperti dikemukakan Pigeaud (Pigeaud, 1967), tetapi pernah dipentaskan di Istana Mangkunegaran di abad 19 dengan mengambil lakon Jayabaya (Claire Holt, 1967). Bentuk Wayang Madya adalah paduan Wayang kulit (Purwa) dengan Wayang Gedhog. Bagian atas sampai tengah mengambil bentuk wayang Purwa, sedangkan bagian tengah ke bawah mengambil bentuk Wayang Gedhog (Sayid, 1981). Sumber bahan Wayang Madya pun menjadi jembatan yang menghubungkan bahan kedua tradisi wayang tersebut. Jika Wayang Purwa mengambil cerita dewa-dewa sampai keluarga Pandawa dan Wayang Gedhog mengambil cerita Panji dari Jenggala dengan putri Kediri (Uhlenbeck, 1964), maka Wayang Madya mengambil cerita para cucu Pandawa sampai menjelang
PanJI (Brandon , 1970). Dapat pula cerita sejak peristiwa wafatnya Prabu Yudayana sampai masa Prabu Jayalengkara naik tahta tahun 765 C -1052 C (863 M 1130 M) (Kats, 1924).

Keywords


seni, Surakarta, teks sumber, wayang, Wayang Madya

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.1951

Article Metrics

Abstract views : 3531 | views : 1642

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2013 Anung Tedjowirawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



free web stats Web Stats

ISSN 2302-9269 (online); ISSN 0852-0801 (print)
Copyright © 2022 Humaniora, Office of Journal & Publishing, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada