WANITA DALAM DUA NOVEL PANDIR KELANA: KRITIK OBJEKTIF
Sugihastuti Sugihastuti(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Kali ini, diketengahkan kritik obejktif; kritik objektif itu hanya dikenakan
pada dua novel karya Pandir Kelana, yaitu Kadarwati Wanita dengan Lima Nama dan Ibu Sinder. Alasan dipilihnya topik ini karena dari segi struktur novel, terutama mengenai protagonisnya, kedua novel ini menarik. Ada kesatuan antarunsur novel itu. Sebenarnya, yang juga menarik untuk dibicarakan adalah masalah intertekstualitas novel-novel Pandir Kelana; karena seperti diketahui para tokoh dalam serangkaian novel itu saling herhubungan dalam aneka konfliknya. Bukan hanya tokoh, fakta cerita lainpun, seperti alur dan latar, juga berinterteks antarnovel; apalagi masalah dan temanya, yang berkisar pada masalah yang berlatar revolusi kemerdekaan RI. Penekanan pembicaraan makalah ini adalah pada unsur penokohan. Kritik objektif yang menganggap karya sastra sebagai totalitas, idealnya diterapkan pada objek sasaran dalam tataran semua unsur yang membangun karya sastra, maka dari itu, pembicaraan tentang penokohan tidak dipisahkan dengan pembicaraan unsur lain sebagai kesatuan. Pembicaraan penokohan mempertimbangkan semua unsurnya sesuai dengan fungsinya.
Keywords
kritik objektif, novel, Pandir Kelana, penokohan, wanita
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.2032
Article Metrics
Abstract views : 2656 | views : 3520Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Sugihastuti Sugihastuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.