BEBERAPA MASALAH IDENTIFIKASI DIRI ORANG CINA - INDONESIA DAN YINHUA DALAM KAITANNYA DENGAN ASIMILASI

https://doi.org/10.22146/jh.2078

Hari Poerwanto(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Ada pendapat yang mengatakan bahwa mengklasifikasikan seseorang
di Indonesia sebegai orang Cina, merupakan sesuatu yang amat sukar
(Skinner, 1963: 67; Suryadinata, 1986: 2); dan sebalik nya ada pula yang berpendapat bahwa hal itu bukan sesuatu yang sulit. Willmott (1961: 15) berpendapat bahwa tidak ada sedikit keraguanpun dalam mengklasifikasikan seseorang itu apakah termasuk sebagai orang Cina. Sebelum Perang Dunia II sebagian besar laki -laki Cina di Indonesia telah melakukan perkawinan dengan wanita bumiputera . Anak-anak dari hasil perkawinan campuran tersebut, hampir dapat dipastikan menjadi Cina. Keturunan mereka memiliki nama Cina dan lebih terasimilasi serta terakulturasi ke dalam keluarga Cina. Hadirnya dua pandangan yang berlawanan itu menunjukkan ada kompleksitas permasalahan yang dihadapkan kepada orang Cina di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan masalah identifikasi diri, terlebih dikaitkan dengan gagasan jika asimilasi dalam rangka integrasi nasional. Lebih lanjut Leo Suryadinata menilai bahwa masalah mengklasifikasikan apakah seseorang itu termasuk orang Cina atau bukan adalah lebih terkait pada identifikasi diri dan identifikasi sosial daripada didasarkan status kewaraanegaraan, latar belakang budaya maupun ras.

Keywords


Cina, identitas, identifikasi, Indonesia, ras, Yinhua

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.2078

Article Metrics

Abstract views : 1077 | views : 924

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2013 Hari Poerwanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.