BENTUK SAPAAN DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA INDONESIA
Ni Gusti Ayu Roselani(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Di dalam artikelnya yang berjudul "The Importance of Cultural
Context I" (JELL. Agusrus 1984), Jeffrey Winters menekankan pentingnya konteks budaya dalam belajar bahasa. Menguasai dasar-dasar bahasa seperti tatabahasa, kosa kata dan ucapan belumlah cukup. Menurut pendapatnya, pemahaman terhadap konteks budaya lah yang akan memungkinkan seorang pelajar bahasa asing untuk menghasilkan tuturan-tuturan yang bukan saja benar secara gramatikal, melainkan juga tepat untuk situasi tertentu. Selanjutya ia memberikan beberapa contoh sehubungan dengan kesalahan-kesalahan umum yang dibuat oleh para pelajar bahasa Inggris di Indonesia mengenal konteks budaya. Salah satunya menyangkut kesalahan pemakaian kata sapa mister misalnya dalam tuturan Hello, mister! Kesalahan semacam itu menurut dugaannva. kemungkinan besar disebabkan oleh penerjemahan langsung dari tuturan Hallo Pak (Tuan/Om)! Sebagai alternatif ia memberikan tuturan yang tepat dan lebih enak didengar Hello, sir (Miss). Tuturan semacam ini, menurut pendapatnya tentu akan berguna khususnya bagi orang Indonesia karena kecenderungan mereka untuk memakai kata-kata yang menunjukkan rasa hormat. Kesalahan semacam itu bukan hanya dilakukan oleh para pelajar. Masih cukup banyak guru atau dosen yang tidak dapat secara tepat menggunakan kata-kata sapaan seperti tersebut di atas (Poedjosoedarmo, 1986). Dengan kata lain, kesalahan yang menyangkut konteks budaya seperti tersebut di atas disebabkan karena ketidaktahuan kita akan penggunaan bentuk-bentuk sapaan dalam bahasa Inggris atau karena perbedaan penggunaan bentuk-bentuk sapaan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Context I" (JELL. Agusrus 1984), Jeffrey Winters menekankan pentingnya konteks budaya dalam belajar bahasa. Menguasai dasar-dasar bahasa seperti tatabahasa, kosa kata dan ucapan belumlah cukup. Menurut pendapatnya, pemahaman terhadap konteks budaya lah yang akan memungkinkan seorang pelajar bahasa asing untuk menghasilkan tuturan-tuturan yang bukan saja benar secara gramatikal, melainkan juga tepat untuk situasi tertentu. Selanjutya ia memberikan beberapa contoh sehubungan dengan kesalahan-kesalahan umum yang dibuat oleh para pelajar bahasa Inggris di Indonesia mengenal konteks budaya. Salah satunya menyangkut kesalahan pemakaian kata sapa mister misalnya dalam tuturan Hello, mister! Kesalahan semacam itu menurut dugaannva. kemungkinan besar disebabkan oleh penerjemahan langsung dari tuturan Hallo Pak (Tuan/Om)! Sebagai alternatif ia memberikan tuturan yang tepat dan lebih enak didengar Hello, sir (Miss). Tuturan semacam ini, menurut pendapatnya tentu akan berguna khususnya bagi orang Indonesia karena kecenderungan mereka untuk memakai kata-kata yang menunjukkan rasa hormat. Kesalahan semacam itu bukan hanya dilakukan oleh para pelajar. Masih cukup banyak guru atau dosen yang tidak dapat secara tepat menggunakan kata-kata sapaan seperti tersebut di atas (Poedjosoedarmo, 1986). Dengan kata lain, kesalahan yang menyangkut konteks budaya seperti tersebut di atas disebabkan karena ketidaktahuan kita akan penggunaan bentuk-bentuk sapaan dalam bahasa Inggris atau karena perbedaan penggunaan bentuk-bentuk sapaan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Keywords
bahasa, bentuk sapaan, Indonesia, Inggris, jenis
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.2084
Article Metrics
Abstract views : 6222 | views : 3527Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Ni Gusti Ayu Roselani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.