AKSES TERHADAP SPMBER DAYA DAN KEMISKINAN DI PEDESAAN JAWA : KASUS DESA SRIHAOJO, YOGYAKARTA

https://doi.org/10.22146/jh.704

Pande Made Kutanegara(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pada awal Repelita I, diperkirakan 70
juta penduduk atau 60 persen dad total
penduduk Indonesia termasuk dalam kategori
miskin (World Bank, 1990) . Angka tersebut
menurun menjadi 40 persen atau
54,2 juta pada tahun 1976 dan menurun
lagi secara drastis menjadi 14 persen atau
25,9 juta pada tahun 1993 (BPS, 1994) .
Pada tahun 1996, angka kemiskinan diperkirakan
telah turun menjadi 22,6 juta atau
12 persen (Tjiptoherijanto, 1997). Angka
kemiskinan yang turun sedemikian cepat
dan cukup tajam, tiba-tiba mengalami peningkatan
pada saat krisis . Banyak perdebatan
muncul berkaitan dengan jumlah penduduk
miskin pada saat krisis . Proyeksi
yang dibuat oleh ILO-UNDP pada akhir
tahun 1998 menunjukkan bahwa pada tahun
1998, sebanyak 48 persen (sekitar 90
juta orang) penduduk Indonesia berada di
bawah garis kemiskinan .

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.704

Article Metrics

Abstract views : 975 | views : 5298

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 Pande Made Kutanegara

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.