This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat memegang hak cipta artikel yang diterbitkan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. Siapa pun dapat menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dan bertanggung jawab di media apa pun, dengan catatan memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Bakti Budaya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan ulang karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Setelah artikel dinyatakan diterima dan dipublikasikan di situs web ini, ini berarti penuli sepenuhnya setuju untuk menyerahkan hak cipta kepada Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Membangun Kehidupan Toleransi Beragama dalam Komunitas Pelayanan Dialog Antaragama St. Ignasius Loyola dalam wilayah Paroki Kepanjen, Malang
Corresponding Author(s) : Yulius Rustan Effendi
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat,
Vol 6 No 2 (2023): 2023: Edisi 2
Abstract
Empowerment of awareness and the meaning of life of religious tolerance is a very important activity to be given to the community. The aim is to develop broad insights and understanding, to form tolerant behavior that is shown through concrete actions that support the creation of a safe, peaceful, harmonious life in an integrative society based on multiculturalism values. This tolerant life empowerment activity is a real effort to overcome various forms of conflict due to intolerance in society. Therefore, it is necessary to carry out community empowerment activities in the community of inter-religious dialogue services to build awareness of living as a tolerant nation and state. The method used in this community service activity is the socialization of empowerment (lectures) and simulations (dialogue/fraternal sharing and real action) guided by the speakers. The subjects in this empowerment activity are the people who join the Inter-religious Dialogue Service Community, especially the Inter-religious Dialogue Service Community of St. Ignasius Loyola in the Kepanjen Parish area, Malang, with a total of 80 participants. This activity was carried out for six (6) months, from May to October 2022. As a result of this empowerment of religious tolerance, the community has broad knowledge and understanding regarding the importance of a safe and harmonious life, and is able to build an open and adaptive culture of religious tolerance.
===
Kegiatan pemberdayaan kesadaran dan pemaknaan kehidupan toleransi beragama merupakan kegiatan yang sangat penting untuk diberikan kepada umat/masyarakat. Tujuannya adalah mengembangkan wawasan pengetahuan dan pemahaman yang luas, membentuk perilaku yang toleran yang ditunjukkan melalui aksi nyata yang mendukung terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan harmonis dalam masyarakat yang integratif berbasis nilai-nilai multikulturalisme. Kegiatan pemberdayaan kehidupan yang toleran ini merupakan upaya nyata untuk mengatasi berbagai bentuk konflik akibat sikap intoleransi di masyarakat. Karena itu, perlu dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam komunitas pelayanan dialog antaragama untuk membangun kesadaran hidup berbangsa dan bernegara yang toleran. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi pemberdayaan (ceramah) dan simulasi (dialog/ sharing persaudaraan dan aksi nyata) yang dipandu oleh pemateri. Subjek dalam kegiatan pemberdayaan ini adalah masyarakat yang bergabung dalam Komunitas Pelayanan Dialog Antaragama, khususnya Komunitas Pelayanan Dialog Antaragama St. Ignasius Loyola dalam wilayah Paroki Kepanjen, Malang yang berjumlah 80 peserta. Kegiatan ini dilaksanakan selama enam bulan, yaitu pada bulan Mei sampai Oktober 2022. Hasil kegiatan pemberdayaan hidup.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Bennett, N., Borg, W. R., & Gall, M. D. (1984). Educational Research: An Introduction. In British Journal of Educational Studies (8th ed, Vol. 32, Issue 3). Longman, New York, ©1983. https://doi.org/10.2307/3121583
- Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Mixed Methods Procedures. In Research Defign: Qualitative, Quantitative, and Mixed M ethods Approaches.
- Effendi, Y. R., Bafadal, I., Sudana, I. N. D., & Arifin, I. (2020). Investigating principal transformational leadership in strengthening Lonto Leok’s cultural-based character education. International Journal of Educational Organization and Leadership, 27(2), 89–113. https://doi.org/10.18848/2329-1656/CGP/V27I02/89-113
- Effendi YR, Bafadal I, Sudana I N D, I. A. (2021). Investigation the Role of Principal’s Transformational Leadership for Strengthening Student Character In Indonesia. Malaysian Online Journal Of Educational Management (MOJEM), 9(2), 29–45.
- Effendi YR, S. P. (2022). Principals’ transformational leadership in strengthening character education at senior high school level (SMA) in Indonesia. South African Journal of Education, 42(2), 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.15700/saje.v42n2a2034
- Kamil, M. (2018). Cultural Tolerance, Diversity and Pluralism: The Recognition of Yogyakarta as The City of Tolerance. Journal of Local Government Issues, 1(1), 23. https://doi.org/10.22219/logos.vol1.no1.23-36
- Kementrian. (2015). Peraturan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Dalam Negeri. Dk, 53(9), 1689–1699.
- Koriakina, A. A., Tretyakova, T. V., Ignatiev, V. P., & Olesova, S. G. (2019). Formation of tolerance in multicultural educational environment. Espacios, 40(9).
- Prasetiawati, E. (2017). Urgensi Pendidikan Multikultur untuk Menumbuhkan Nilai Toleransi Agama di Indonesia. Tapis : Jurnal Penelitian Ilmiah, 1(02), 272. https://doi.org/10.32332/tapis.v1i02.876
- Rijadi, A. (2022). Tolerant Speech in Multicultural Community Communication. Proceedings of the International Congress of Indonesian Linguistics Society (KIMLI 2021), 622(Kimli), 141–145. https://doi.org/10.2991/assehr.k.211226.029
- Riyadi, A., & Hamid, N. (2022). Internalization of Religious Tolerance Through Cross- Cultural Dialogue in Kendal ’ s Art Performances. 24(2), 114–125.
- Sahal, M., Musadad, A. A., & Akhyar, M. (2018). Tolerance in Multicultural Education: A Theoretical Concept. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 5(4), 115. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v5i4.212
- Suradi, A., & Dewi, N. (2019). Existence of Sufism in the Midst of Multicultural and Global Communities (Prospects and Problems of the Development). Jurnal Ushuluddin, 27(1), 107. https://doi.org/10.24014/jush.v27i1.5355
- Suradi, A., Kenedi, J., & Surahman, B. (2020). Religious Tolerance in Multicultural Communities: Towards a Comprehensive Approach in Handling Social Conflict. Udayana Journal of Law and Culture, 4(2), 229. https://doi.org/10.24843/ujlc.2020.v04.i02.p06
- Žalec, B., & Pavlíková, M. (2019). Religious tolerance and intolerance. European Journal of Science and Theology, 15(5), 39–48.