Jornal & Policies
About the Journal
Focus & Scope
Peer Review Process
Ethics of Publication
Editor Guidelines
Reviewer Guidelines
Authors Guidelines
Article Guidelines
Plagiarism Detection
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Berdiri mengenakan kebaya, mengepal tangan, dan menggenggam ikat ageman padi. Ilustrasi perempuan yang menolak “didudukkan” dalam kebaya sebagai busana perlawanan, menjadi representasi edisi saat ini. Berkebaya, belum lepas dari ikatan patriarki dibalik adaptasi peran komunitas urban dalam mengenalkan dinamisnya sandang tersebut. Pilihan yang kini diakui sebagai wacana 'sandang bersama' justru menampilkan terhentinya keragaman representasi sosial. Kemandirian, sepintas mencerminkan bahwa beban ganda dari kerja domestik hingga ranah penghasil kecukupan ekonomi praktis masih terdikotomi sebagai perdebatan, ketika cerita keseharian terhadap apa itu identitas nasional serta upaya menyingkap ketimpangan sosial masih terus berkelindan. Lantas, kami berharap agar pembaca tidak lelah mendiskusikan fenomena kritis sehari-hari di sekitar kita. Selamat membaca!
Berkisah tentang kesatria yang menghunus tombak pada tandan sawit dengan mengangkat perisai Talawang. Kedua gerak yang menampilkan kontras dari terjang dan bertahan, menggambarkan upaya masyarakat Dayak yang menghindarkan diri dari gempuran kerentanan di tengah perayaan atas tiap tandan sawit yang mampu mereka kumpulkan sebagai pundi kesejahteraan sehari-hari. Tandan sawit, bersinggungan dengan perolehan dari etos, kerja fisik, kebutuhan ekonomi serta ekspansi perkebunan yang belum berhenti hingga kini. Semangat dalam merayakan kehidupan dengan kerja sebagai proses merupakan cerminan yang kami tampilkan ke dalam edisi kali ini. Redaksi berharap pendalaman wacana tentang kerja mampu kami tampilkan secara lebih dekat maupun kritis pada sajian ini. Selamat membaca!
Di edisi kedua ini, redaksi memilih sampul berupa pohon dengan orang-orang yang kehidupannya ternaungi oleh sumber daya alam tersebut. Abad ini ditandai oleh krisis ekologi yang mengancam ekosistem kehidupan manusia. Ketergantungan sumber daya terus membayangi manusia untuk mencari alternatif cara hidup yang lebih ramah lingkungan, namun solusi atas persoalan krisis ekologi ini perlu diupayakan dengan lebih maksimal. Dengan mencermati momen krisis ini, redaksi mengajak para pembaca untuk berefleksi mengenai persoalan lingkungan. Mari membaca dan mengkritisinya bersama kami.
Di edisi awal ini, redaksi memilih gambar sampul berupa sosok Makara, makhluk legendaris dalam mitologi Hindu yang dipercaya sebagai tunggangan Dewa Baruna dan Dewi Gangga. Makara juga dipercaya sebagai makhluk penjaga kuil dan patungnya sering ditempatkan sebagai gerbang untuk menyambut tamu. Dengan semangat Makara ini, redaksi menyambut dan mengucapkan selamat datang pada para pembaca untuk mendalami wacana-wacana Antropologi bersama kami.
More About Journal
Indexing and Citedness
Dimensions
EBSCO Essential
Crossref
Google Scholar
Garuda
Scopus Citedness
Download
ISSN (Print): 2828-0962 | ISSN (Online): 2828-0954 | LA Stats Copyright © 2022 Lembaran Antropologi All contents and Layouts on this website are licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License |
A Journal of the Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada, Indonesia Main Website: fib.ugm.ac.id/journal |