Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia Ditinjau dari Pembangunan Berkelanjutan dan Tata Kelola Lingkungan yang Baik
Abstrak
Saat ini, kebutuhan akan energi bersih menjadi perhatian global. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil secara masif yang melepaskan emisi gas rumah kaca (GRK), yang pada gilirannya menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global. Dalam konteks ini, energi baru dan terbarukan menjadi solusi atas permasalahan lingkungan global tersebut. Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk mengurangi emisi GRK melalui Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) sebagai bagian dari kewajibannya dalam Perjanjian Paris. Artikel ini bertujuan untuk meninjau kebijakan energi terbarukan di Indonesia, dengan menilai sejauh mana kebijakan tersebut selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta mematuhi prinsip-prinsip tata kelola lingkungan yang baik. Artikel ini berpendapat bahwa pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia memerlukan cara berpikir dan sistem yang baru, sehingga pengaturan mengenai energi baru dan terbarukan harus dimasukkan ke dalam regulasi yang komprehensif dan selaras dengan pembangunan berkelanjutan serta tata kelola lingkungan yang baik.
Copyright (c) 2025 The author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan.