Main Article Content

Abstract





Latar Belakang. N2Omerupakan gas anestesia inhalasi yang sering ditambahkan pada saat induksi anestesia inhalasi pada anak. Kontroversi penggunaan N2O sendiri masih ada hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan laju induksi anestesia, respons hemodinamik, dan komplikasi yang timbul selama menggunakan N2O saat induksi inhalasi anestesia pada pasien anak. Metode. Delapan puluh orang anak usia 1-5 tahun ASA 1 dan 2 yang menjalani anestesia umum, dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan secara acak. Kelompok A sevofluran 8 vol% ditambah oksigen, dan kelompok B sevofluran ditambah oksigen dan N2O 50%. Hasil utama yang diukur adalah laju induksi, lainnya adalah respons laju nadi, tekanan darah sistolik, diastolik, serta insidens komplikasi desaturasi, eksitasi, laringospasme, dan breath holding..


Hasil. Laju induksi kelompok A dan B secara berurutan yaitu 54.12+5.89 detik dan 35+8.13 detik. Respons laju nadi, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik tidak berbeda bermakna di antara kedua kelompok. Insidens komplikasi desaturasi dan laringospasme tidak terjadi pada penelitian ini. Eksitasi terjadi pada kelompok A dan B secara berurutan yaitu 26.8% dan 10.3%. Breath holding terjadi pada 2 orang (4.9%) di kelompok A, dan tidak terjadi di kelompok B. insidens eksitasi dan breath holding tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok.


Kesimpulan. Laju induksi inhalasi pada anak menggunakan sevofluran ditambah oksigen dan N2O lebih cepat dibandingkan tanpa N2O Respons hemodinamik dan insidens komplikasi tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok.





Keywords

induksi inhalasi anak sevofluran N2O

Article Details

How to Cite
Dimas Rahmatisa, Aries Perdana, Andi Ade Wijaya, & Alfan Mahdi N. (2023). Perbedaan Laju Induksi Inhalasi pada Anak: Perbandingan Antara Sevofluran Ditambah Oksigen dengan Sevofluran Ditambah Oksigen dan N2O. Jurnal Komplikasi Anestesi, 1(3), 1-8. https://doi.org/10.22146/jka.v1i3.5545