Main Article Content

Abstract

Telah dilakukan perawatan terhadap pasien perempuan usia 43 tahun dengan Guillain-Barre Syndrome (GBS). Selama di ICU pasien mengalami distress respirasi sehingga dilakukan intubasi pada hari kedua. Pasien juga mengalami komplikasi pneumonia. Perawatan yang dilakukan berupa monitoring pernafasan, monitoring hemodinamik dan plasmapharesis. Terapi plasmapharesis dilakukan dua kali di ICU. Setelah hari ke enam, pasien dilakukan ekstubasi Selama perawatan di ICU kondisi pasien cenderung membaik dan kembali ke bangsal setelah perawatan hari ke sepuluh.

Keywords

Gullain-Barre Syndrom Plasmapharesis ICU

Article Details

Author Biographies

Adi Hidayat, Fakultas Kedokteran UGM

Peserta PPDS I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Sudadi, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Sri Rahardjo, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

How to Cite
Hidayat, A., Sudadi, & Rahardjo, S. (2023). PENATALAKSANAAN GUILLAIN-BARRE SYNDROME DI ICU. Jurnal Komplikasi Anestesi, 4(2), 35-43. https://doi.org/10.22146/jka.v4i2.7293

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2