Seni, Sastra, dan Imajinasi untuk Pengembangan Emosi dalam Pandangan Martha Nussbaum
Cicilia Damayanti(1*), Engliana Engliana(2)
(1) Universitas Indraprasta PGRI
(2) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
(*) Corresponding Author
Abstract
Kehidupan publik erat kaitannya dengan emosi yang dialami setiap orang dalam hidup bermasyarakat. Martha Nussbaum hadir dengan pandangannya tentang emosi yang berperan penting dalam kehidupan politik ekonomi. Melalui kajian pustaka yang membedah beberapa buku dan jurnal karya Nussbaum, tulisan ini hendak memaparkan tentang peran emosi dalam hidup politik untuk membentuk masyarakat demokratis. Bagi Nussbaum, imajinasi dibutuhkan untuk mengolah emosi yang melahirkan empati dan bela rasa. Imajinasi dalam pandangannya adalah kemampuan untuk membayangkan bagaimana rasanya berada dalam posisi orang lain. Kemampuan ini membantu setiap orang untuk dapat menghargai dan menghormati martabat kemanusiaan setiap orang. Saat setiap orang memiliki kemampuan ini, diharapkan tidak ada lagi orang yang akan mau serakah dan egois pada sesama maupun lingkungannya. Kehidupan politik yang stabil bisa terwujud bila kehidupan ekonomi yang adil sungguh-sungguh tercipta dalam masyarakat. Imajinasi membantu setiap orang untuk lebih peka dan peduli kepada sesama, saat mereka dapat membayangkan bila berada dalam posisi orang lain, terutama yang tidak seberuntung mereka. Emosi yang diolah dengan bantuan imajinasi mengembangkan dalam diri seseorang kemampuan untuk berempati dan berbela rasa kepada sesamanya, baik dalam lingkungan yang dekat maupun yang jauh. Masyarakat demokratis yang setara membantu untuk mewujudkan kehidupan politik yang stabil dan ekonomi yang adil.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Baghi, F. (2015). Pendidikan multikultural dan globalisasi: untuk profit atau cultivating humanity? Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 7(5), 178–187.
Coplan, A. (2010). Feeling without thinking: Lessons from the ancients on emotion and virtue-acquisition. Metaphilosophy, 41(1/2), 132–151.
Deigh, J. (2004). Nussbaum’s account of compassion. Philosophy and Phenomenological Research, 68(2), 465–472.
Eldridge, R. (1997). Reviewed work(s): Poetic justice: The literary imagination and public life. The Journal of Philosophy, 94(8), 431–434. https://doi.org/10.2307/2564608
Epley, N., & Caruso, E. M. (2015). Perspective Taking: Misstepping Into Others’ Shoes. In Handbook of Imagination and Mental Simulation. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203809846.ch20
Fadli, M. R. (2021). Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan dan Relevansinya Di Era Revolusi Industri 4.0 (Society 5.0). Jurnal Filsafat, 31(1), 130. https://doi.org/10.22146/jf.42521
Fischer, K. W., Shaver, P. R., & Carnochan, P. (1990). How emotions develop and how they organise development. Cognition and Emotion, 4(2), 81–127. https://doi.org/10.1080/02699939008407142
Hilal, M. (2019). Filsafat Bahasa Biasa Gilbert Ryle Pendidikan Karakter Di Indonesia. Jurnal Filsafat, 29(2), 206–227. https://doi.org/10.22146/jf.44313
Hoffmaster, B. (2003). Fear of feeling. The Hastings Center Report, 33(1), 45–47. https://doi.org/10.2307/3527914
Indrajaya, F. (2019). From imagination to compassion and democracy: Martha Nussbaum on the role of art. International Journal of Creative and Arts Studies, 6(2), 109–123. https://doi.org/10.24821/ijcas.v6i2.3426
McCarthy, F. (1998). Reviewed work: Poetic justice: The literary imagination and public life by Martha Nussbaum. College Literature, 25(1), 290–296.
Nussbaum, M.C. (1996). Compassion: The Basic Social Emotion. Social Philosophy and Policy, 13(1), 27–58. https://doi.org/DOI: 10.1017/S0265052500001515
Nussbaum, M.C. (1998). Cultivating Humanity: A Classical Defense of Reform in Liberal Education. Harvard University Press. https://books.google.co.id/books?id=_f4pAwAAQBAJ
Nussbaum, M.C. . (1995). The poetic justice: The literary imagination and public life. Beacon Press.
Nussbaum, M.C. (1997). Cultivating humanity: A classical defense of reform in liberal education. Harvard University Press.
Nussbaum, M.C. (2001). Upheavals of thought: The intelligence of emotions. Cambridge University Press.
Nussbaum, M.C. (2003). Compassion & terror. Daedalus, 132(1), 763–769. https://doi.org/10.1007/978-1-4020-9160-5_769
Nussbaum, M.C. (2004a). Responses. Upheavals of thought: The intelligence of emotions by Martha Nussbaum. Philosophy and Phenomenological Research2, 68(2), 473–486.
Nussbaum, M.C. (2004b). Précis of “Upheavals of Thought.” Philosophy and Phenomenological Research, 68(2), 443–449.
Nussbaum, M.C. (2006). Hiding from humanity: Disgust, shame, and the law. Princeton University Press.
Nussbaum, M.C. (2010). Not for profit: Why democracy needs the humanities. Princeton University Press.
Nussbaum, M.C. (2013). Political emotions: Why love matters for justice. The Belknap Press of Harvard University Press.
Parfitt, E. (2019). Young people, learning, and storytelling (1st ed.). Palgrave MacMillan. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-3-030-00752-2
Popova, M. (2013). Political emotions: Philosopher Martha Nussbaum on how to tame our raging reactivity and nurture our noblest civic selves. Brain Pickings.
Samuelson, P. L. (2008). Moral imagination in theory and practice. Georgia State University.
Stack, S. (2002). Charles Dickens and John Dewey: Nurturing the imagination. Journal of Thought, 37(3), 7–23.
Supelli, K. (2015). Martha Nussbaum: Merawat Imajinasi dan Pendidikan Keadilan. Basis: Menembus Fakta, 64(05–06), 15–21.
Thambu, N. (2017). Storytelling and story reading: A catalyst for inculcate moral values and ethics among preschoolers. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7(6), 1116–1130. https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v7-i6/3143
von Wright, M. (2002). Narrative imagination and taking the perspective of others. Studies in Philosophy and Education, 21(4), 407–416. https://doi.org/10.1023/A:1019886409596
Zipes, J. (2006). Why fairy tales stick: The evolution and relevance of a genre. Taylor & Francis. https://doi.org/10.4324/9780203700662
DOI: https://doi.org/10.22146/jf.68959
Article Metrics
Abstract views : 1626 | views : 3507Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Filsafat
Jurnal Filsafat Indexed by:
Jurnal Filsafat ISSN 0853-1870 (print), ISSN 2528-6811 (online)