Hubungan antara bay! beret lahlr rendah den gangguan perkembangan bicara di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RS. Dr. Sardjito Yogyakarta
Desi Kamadewi Desi Kamadewi(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Perkembangan merupakan periode penting dalam kehidupan seorang anak, khususnya pada masa anak berusia di bawah lima tahun. Beberapa faktor dapat menjadi risiko terjadinya gangguan perkembangan, di antaranya bayi berat lahir rendah (BBLR). Seiring dengan makin pesatnya kemajuan di bidang perawatan neonatal, maka angka harapan hidup BBLR meningkat secara bermakna. Di sisi lain kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena BBLR mempunyai risiko tinggi mengalami gangguan perkembangan, di antaranya gangguan perkembangan bicara.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara bayi berat lahir rendah dan gangguan perkembangan bicara, mengetahui apakah BBLR memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya gangguan perkembangan bicara dibandingkan BBLC, serta mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan terjadinya gangguan perkembangan bicara pada BBLR.
Desain Penelitian: Kohort retrospektif.
Bahan dan Cara: Subyek penelitian adalah anak-anak berusia kurang atau sama dengan 6 tahun yang memiliki riwayat berat lahir rendah dan telah dilakukan Denver Developmental Screening Test (DDST) di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RS Dr. Sardjito Yogyakarta selama tahun 2000-2002. Data lengkap diperoleh dari rekam medik di bagian catatan medik RS.Dr. Sardjito Yogyakarta.
Hasil: Tiga ratus bayi diikutsertakan dalam penelitian (150 BBLR sebagaikelompok yang diteliti dan 150 BBLC sebagai kontrol). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara BBLR dan kelompok kontrol dalam hal gangguan perkembangan bicara nilai RR 1,07 (IK 95% 0,94-1,22), demikian pula antar jenis kelamin dalam hal gangguan perkembangan bicara tidak berbeda bermakna pada kelompok BBLR ( RR 1,07; IK 95% 0,90-1,27).
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara BBLR dan BBLC dalam hal gangguan perkembangan bicara. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam hal gangguan perkembangan bicara pada BBLR.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara bayi berat lahir rendah dan gangguan perkembangan bicara, mengetahui apakah BBLR memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya gangguan perkembangan bicara dibandingkan BBLC, serta mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan terjadinya gangguan perkembangan bicara pada BBLR.
Desain Penelitian: Kohort retrospektif.
Bahan dan Cara: Subyek penelitian adalah anak-anak berusia kurang atau sama dengan 6 tahun yang memiliki riwayat berat lahir rendah dan telah dilakukan Denver Developmental Screening Test (DDST) di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RS Dr. Sardjito Yogyakarta selama tahun 2000-2002. Data lengkap diperoleh dari rekam medik di bagian catatan medik RS.Dr. Sardjito Yogyakarta.
Hasil: Tiga ratus bayi diikutsertakan dalam penelitian (150 BBLR sebagaikelompok yang diteliti dan 150 BBLC sebagai kontrol). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara BBLR dan kelompok kontrol dalam hal gangguan perkembangan bicara nilai RR 1,07 (IK 95% 0,94-1,22), demikian pula antar jenis kelamin dalam hal gangguan perkembangan bicara tidak berbeda bermakna pada kelompok BBLR ( RR 1,07; IK 95% 0,90-1,27).
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara BBLR dan BBLC dalam hal gangguan perkembangan bicara. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam hal gangguan perkembangan bicara pada BBLR.
Article Metrics
Abstract views : 1062Copyright (c) 2015 Desi Kamadewi Desi Kamadewi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.