Seaweed Selection to Supply Superior Seeds for Cultivation

Nelly Hidayanti Sarira(1), Petrus Rani Pong-Masak(2*)
(1) Center for Research of Seaweed Culture, Ministry of Maritime and Fisheries Affairs, Gorontalo
(2) Center for Research of Seaweed Culture, Ministry of Maritime and Fisheries Affairs, Gorontalo
(*) Corresponding Author
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggadiredja, J.T., A. Zatnika, H. Purwoto, & S. Istini. 2011. Rumput laut: Pembudidayaan, pengolahan, dan pemasaran komoditas perikanan potensial. Penebar Swadaya. Jakarta. 147 halaman.
Campo, V.L, Kawano D.F, Da Silva Jr. DB, Carvalho I. 2009. Carrageenans: Biological properties, chemical modifications and structural analysis. Carbohydr Polym. (77): 167-180.
DJPB. 2014. Minapolitan budidaya kabupaten Minahasa Utara. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Jakarta.
Fadilah, S., Alimuddin, P.R. Pong-Masak, J. Santoso, & A. Parenrengi. 2016. Growth, morphology and growth related hormone level in Kappaphycus alvarezii Pproduced by mass selection in Gorontalo Waters, Indonesia. Hayati Journal of Bioscience 23 (2016): 29-34.
Freile-Pelegrin Y, Robledo D, Azamar J.A. 2006. Caragenan of Eucheuma Isiforme conditions. Botonica Marina (49): 65-71.
Haryanti, S. B., G.N. Permana & B. Susanto. 2005. Karakteristik genetik induk rajungan, Portunus pelagicus dari beberapa perairan melalui analisis RFLP MT-DNA. J. Penelitian Perikanan Indonesia. 11 (5): 57-62.
Hayashi, L., E,J.D. Paula & F. Chow. 2007. Growth rate and carrageenan analyses in four strains of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Gigartinales) Ffarmed in the subtropical waters of Sao Paulo State Brazil. Applied Phycology 19: 8 halaman.
(KKP PDSI) Kementerian kelautan dan perikanan pusat data statistik dan informasi. 2014. Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2014. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Mulyaningrum, S.R.H, H. Nursyam, Y. Risjani & A. Parenrengi. 2012. Regeneration filament of Kappaphycus alvarezii callus by different plant growth regulator. J Pen Perik (1): 52-60.
Parenrengi, A. 2013. Seaweed culture in Indonesia. Indonesia-FAO Regional Workshop on Seaweed Culture, Handling, and Processing 3-6 October 2013 Jakarta, Indonesia.
Parenrengi, A., M. Fahrur, & S.R.H. Mulyaningrum. 2016. Seleksi rumput laut Kappaphycus striatum dalam upaya peningkatan laju pertumbuhan bibit untuk budidaya. Jurnal Riset Akuakultur 11 (3): 253-248.
Pong-Masak, P.R., B. Priono, & I. Insan. 2011. Seleksi klon bibit rumput laut, Glacilaria verrucosa. Media Akuakultur 6 (1): 1-12.
Pong-Masak, P.R., A. Parenrengi, Rachmansyah, & E. Suryati. 2011. Protokol seleksi varietas bibit unggul rumput laut. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Jakarta, 27 halaman.
Pong-Masak, P.R., A.H. Kristanto, Kusdiarti, & E. Kusnendar. 2014. Peningkatan produktivitas dan keuntungan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii menggunakan bibit unggul hasil seleksi varietas. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 6-8 Mei 2014 Bandung. Hal : 123-132.
Pong-Masak, P.R. & B. Priono. 2015. Pengembangan bibit rumput laut, Kappaphycus alvarezii dengan metode seleksi varietas di Boalemo, Gorontalo. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 8-9 Juni 2015 Bogor. Hal : 727-737.
Pong-Masak, P.R. & N.F. Simatupang. 2017. Penerapan seleksi varietas untuk produksi bibit unggul rumput laut Eucheuma denticulatum di Perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Prosiding Seminar Nasional Tahunan XIV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. UGM, Yogyakarta. Hal : 141-149.
Pong-Masak, P.R. & A. Parenrengi. 2014. Petunjuk teknis produksi bibit unggul rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan metode seleksi varietas. LP2BRL. Balitbang KP. KKP. Jakarta. 32 halaman.
Pong-Masak, P. R., A. Parenrengi, & Muh. Tjaronge. 2013. Produksi bibit unggul rumput laut Kappaphycus alvarezii. Rekomendasi Teknologi Kelautan Perikanan. Balitbang KP. KKP. Jakarta. Hal : 160–175.
Pongarrang D, A. Rahman, & W. Iba 2013. Pengaruh jarak tanam dan bobot bibit terhadap pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) Menggunakan Metode Vertikultur. Jurnal Mina Laut Indonesia 03(12) : 94-112.
Sudradjat, A. 2008. Budidaya 23 komoditas laut menguntungkan. Penebar Swadaya, Jakarta. 153 halaman.
Santoso, J., Sukri N, dan Uju. 2007. Karakteristik alkaline treated cottonii (ATC) pada berbagai umur panen. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Perikanan dan Kelautan 6 (2): 85–90.
Sulistiani E, D.T. Soelistyowati, Alimuddin, S.A. Yani. 2012. Callus induction and filaments regeneration from callus of cottonii seaweed (Kappaphycus alvarezii (Doty)) collected from Natuna Islands, Riau Islands Province. Biotropia (19) : 103-114.
Suryati E, S.R.H. Mulyaningrum, A. Parenrengi. 2013. Budidaya Gracilaria verrucosa menggunakan produksi bibit hasil kultur jaringan. Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Jakarta: 207-230.
Wenno, M. R., J. L. Thenu, & C. G. C. Lopulalan. 2012. Komunikasi ringkas : Karakteristik kappa karaginan dari Kappaphycus alvarezii pada berbagai umur panen. JPB Perikanan, 7 (1): 1-8.

Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.