Studi Ketahanan Melon (Cucumis melo L) Terhadap Layu Fusarium Secara In Vitro dan Kaitannya dengan Asam Salisilat

https://doi.org/10.22146/ipas.2511

Bambang Sujatmiko, Endang Sulistyaningsih, dan Rudi Hari Murti(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


INTISARI

Layu fusarium adalah penyakit utama melon yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. melonis (Fom). Pemuliaan tanaman secara in-vitro melalui variasi somaklonal telah digunakan selama beberapa dekade untuk  perbaikan karakter ketahanan tanaman.  Asam salisilat diketahui sebagai salah satu senyawa yang berperan penting terhadap ketahanan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimal dari asam fusarat yang dapat digunakan untuk tujuan skrining ketahanan layu fusarium secara in-vitro, mendapatkan tanaman tahan melalui seleksi in-vitro dan mengetahui hubungan kandungan asam salisilat dengan ketahanan tanaman melon terhadap layu fusarium. Kalus lima galur melon dipaparkan pada empat konsentrasi asam fusarat yaitu 0 ppm, 15 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan kalus melon pada media dengan konsentrasi 0 dan 15 ppm tidak berbeda, penurunan pertumbuhan kalus mulai terlihat pada konsentrasi 30 ppm dan berlanjut pada konsentrasi 60 ppm. Galur paling tahan adalah galur M-21, sedangkan galur yang paling responsif saat regenerasi adalah galur M-13. Pertumbuhan kalus pada media seleksi dipengaruhi oleh genotipe masing-masing. Kalus yang mampu beregenerasi dan menghasilkan plantlet kemudian dinyatakan sebagai plantlet yang tahan pada tingkat in-vitro. Tanaman tahan memiliki kandungan asam salisilat alami (endogenous) lebih tinggi.

Kata kunci: Fusarium oxysporum f.sp. melonis, Cucumis melo L., asam  fusarat, skrining  in- vitro, asam salisilat, ketahanan.


Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/ipas.2511

Article Metrics

Abstract views : 3249 | views : 6313

Refbacks

  • There are currently no refbacks.