TABU PEREMPUAN DALAM BUDAYA MASYARAKAT BANTEN

https://doi.org/10.22146/jh.10585

Ayatullah Humaeni(1*)

(1) Dosen Antropologi dan Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
(*) Corresponding Author

Abstract


Artikel ini mengkaji fenomena tabu (tabu) perempuan dan maknanya bagi perempuan Banten. Bagaimana perempuan Banten memahami dan memaknai tabu-tabu yang hadir di sekitar mereka dan masih ditradisikan dari generasi ke generasi menjadi salah satu fokus utama artikel ini. Di samping itu, artikel ini juga mencoba mengidentifikasi dan menganalisis berbagai jenis tabu yang berhubungan dengan perempuan Banten. Artikel ini merupakan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan metode study kasus yang bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan antropologis. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kajian pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Keberadaan tabu perempuan dalam budaya Banten, sedikit banyak, mempunyai pengaruh bagi kehidupan sosial keagamaan masyarakat Banten. Jika menganalisis isi dan makna tabu berdasarkan kontkes sosial kulturalnya, beragam tabu yang ada pada masyarakat Banten, khususnya yang berkaitan dengan tabu perempuan Banten, memiliki fungsi dan makna sebagai bentuk penjagaan moral dan perilaku, pemeliharaan identitas diri dan identitas sosial, memperkuat hubungan emosional, bentuk perlindungan, sampai simbol kasih sayang dan cinta.

Keywords


tabu, perempuan, budaya, Banten

Full Text:

PDF


References

Agus, Bustanuddin. (2009). Agama dalam kehidupan Manusia. Pengantar Antropologi Agama. Yogyakarta: LKiS.

Bowen, John Richard. (1998). Religions in Practice. An Approach to the Anthropology of Religion. Washington: Allyn & Bacon.

Buckley, T and Gottlieb, A. (eds.).(1988). Blood Magic: The Anthropology of Menstruation. Berkeley: University of California Press.

Frazer, S.J. George. (1935). The Golden Bough, Vol.3., of Tabu and the Perils of the Soul. New York: Macmillan.

________. (1993). The Golden Bough: A Study in Magic and Religion. New York: Hertfordshire.

Freud, Sigmeund. (1950). Totem and Taboo: Resemblances between the Psychic Lives of Savages and Neurotics. New York: Moffart, Yard and Company.

Gamman, Lorraine dan Margaret Marshment. (eds.). (2009). Tatapan Perempuan: Perempuan sebagai Penonton Budaya Populer. Terj. Betharie Anissa Ismayasari. Yogyakarta: Jalasutra.

Hamilton, Malcolm. (2001). The Sociology of Religion. Theoritical and Comparative Perspectives, 2nd ed. New York:Routledge.

Handayani, Trisakti dan Sugiarti. (2002). Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang: UMM Press.

Hinnells, John R. (1984). The Dictionary of Religious. London: Penguin Books Ltd.

Humaeni, Ayatullah. (2010). Mitos dan Tabu dalam Budaya Banten. (Laporan Penelitian). IAIN “SMH” Banten, Banten

Laws, S. (1990).Issues of Blood: The Politics of Menstruation. London: Macmillan.

Malinowski, Bronislaw. (1955). Magic, Science and Religion and Other Essays. New York: Doubleday Anchor Books.

Priyadi, Sugeng. (2006). Konflik Sosial Tabu Nikah pada masyarakat Perdesaan di Purbalingga dan Banyumas. JurnalHumaniora, Vol. 18, No.2, 165-177.

Ratna, Nyoman Kutha. (2010). Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rodrigues, Hillary and John S. Harding. (2009). Introduction to the Study of Religion. London and New York: Routledge.

Stake, Robert E. (2009). Studi Kasus.dalam Norman K.Denzin dan Yvonna S.Lincoln. (eds.). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syam, Nur. (2010). Agama Pelacur. Dramaturgi Transendental. Yogyakarta: LKiS.

Treneman, Ann. (2009). Mengeruk Keuntungan dari Kutukan: Iklan dan Pelbagai Hal yang dianggap Tabu ketika Menstruasi. Dalam Gamman, Lorraine dan Margaret Marshment. (ed.). Tatapan Perempuan: Perempuan sebagai Penonton Budaya Populer. Terj. Betharie Anissa Ismayasari. Yogyakarta: Jalasutra.

Turner, Bryan S. (2003). Agama dan Teori Sosial. Rangka-Pikir Sosiologi dalam Membaca Eksistensi Tuhan di antara Gelegar Ideologi- Ideologi Kontemporer. Terj. Inyiak Ridwan Muzir. Yogyakarta: IRCiSoD.

Webster, Hutton. (1942). Taboo. A Sociological Study. California: Stanford University Press.

Weber, Max. (1964). The Sociology of Religion. Transl. Ephraim Fischoff. Boston: Beacon Press.

Wawancara dengan Ibu SL, Cipare Ranjeng, Serang, Banten, 24 Oktober 2011

Wawancara dengan Ibu Hj.Slk, Barugbug Ciomas Serang Banten, 15 September 2011.

Wawanca dengan Ibu Adl, seorang dukun beranak/ dukun bayi, 61 thn, di Kp.Sawah, Ds. Ciomas, Serang Banten, 30 Agustus 2014.

Wawancara dengan Ibu Fzh, 22 thn, seorang mahasiswa IAIN, di Kota Serang Banten, 1 September 2014

Wawancara dengan Ibu Yyh, 33 thn, seorang PNS, di Kota Serang Banten, 1 September 2014

Wawancara dengan Ibu Een, 45 thn, Ibu Rumah Tangga, di Kota Serang Banten, 29 Agustus 2014.



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.10585

Article Metrics

Abstract views : 8244 | views : 8258

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Ayatullah Humaeni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



free web stats Web Stats

ISSN 2302-9269 (online); ISSN 0852-0801 (print)
Copyright © 2022 Humaniora, Office of Journal & Publishing, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada