Corak Revivalistis - Nativistis Perang Batak 1878 - 1907

https://doi.org/10.22146/jh.2239

Harlem Siahaan(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Percaturan, persaingan dan pergolakan politik menunjukkan gejala semakin tajam dan genting di Sumatra bagian utara semenjak dekade ke delapan abad ke XIX. Di satu pihak Pemerintah Hindia Belanda (PHB) semakin bernafsu untuk menyempurnakan penguasaannya atas Sumatra, sedang di pihak lain para penguasa dan pimpinan tradisional semakin berupaya memperkuat kepemimpinaan serta mengintegrasikan wilayah kekuasaan serta pengaruhnya. Dalam perkembangannya, rencana Si Singamangaraja untuk mengusir Belanda sangatlah menarik untuk diamati. Seberapa jauh perlawanan Si Singamangaraja dan Batak ini dapat dikategorisasikan sebagai suatu religious movement yang bercorak nativists atau revivalists? Apa dan bagaimana hubungan kausal serta korelasinya dengan faktor, kondisi, konteks atau setting sosio-kultural yang sering berubah atau mengalami goncangan. Pendekatan ini diharapkan melengkapi pemahaman mengenai luas lingkup, kepemimpinan, keradikalan, corak, faktor kelemahan, kekuatan dan ketahanan Perang Batak.

Keywords


batak, hindia belanda, konflik, politik, Sumatera Utara




DOI: https://doi.org/10.22146/jh.2239

Article Metrics

Abstract views : 2115

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2013 Harlem Siahaan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



free web stats Web Stats

ISSN 2302-9269 (online); ISSN 0852-0801 (print)
Copyright © 2022 Humaniora, Office of Journal & Publishing, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada