SEMIOTIKA SEBAGAI TEORI MEMBACA DAN PROBLEMNYA ; SEBUAH CATATAN SINGKAT
Muhammad Arif Rokhman(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Definisi dalam Konteks Pembicaraan tentang semiotika2 akan sangat menarik karena, dalam kenyataannya, bidang tersebut tidak terbatas pada satu disiplin tertentu . Pada dasamya, semiotika adalah ilmu tentang tanda . Dalam contoh kehidupan sehari-hari, seseorang dapat diketahui sedang mempunyai perasaan tertentu, misalnya, dart gerak-gerak tubuh dan ekspresi wajahnya. Seseorang yang sedang gembira akan menunjukkan wajah yang ceria, mata yang berbinar, dan jika sangat intens, akan berbicara amat cepat. Sebaliknya, pada saat seseorang sedang merasa sedih, wajahnya, mimiknya, dan gerak tubuhnya akan menunjukkan gejala yang lebih lamban, muram, dan mungkin diam . Asal mula semiotik ini tidak banyak diketahui . Ilmu ini muncul dad usaha para ahli pengobatan pertama di dunia Barat untuk mengetahui bagaimana interaksi antara tubuh dan jiwa bekerja dalam lingkup budaya tertentu. Dalam kenyataannya, pada penggunaannya yang tertua, istilah semiotics 3 diterapkan pada studi tentang pola simtomsimtom fisik yang dapat diamati dan ditimbulkan oleh penyakit-penyakit tertentu . Hippocrates, bapak ilmu kedokteran, mengamati cara-cara yang ditunjukkan dan dihubungkan oleh seorang individu dengan simtomatologi yang berhubungan dengan penyakit sebagai dasar untuk melaksanakan diagnosis dan merumuskan prognosis yang sesuai . Ahli pengobatan lain, Galen dan Pergamum jugs menyebut diagnosis sebagai proses semiosis (Sebeok, 1994 : xi) Istilah semiotika (atau semiotics) kemudian menjadi istilah yang biasa digunakan untuk menunjuk studi tentang kapasitas bawaan manusia untuk memproduksi dan memahami tanda-tanda dad berbagai jenis (dart yang merupakan sistem penandaan fisiologi yang sederhana hingga yang mengungkapkan struktur simbolik yang sangat kompleks) . Asal-usul kata ini dapat dilacak dari kata Yunani, sema (tanda pemarkah), yang juga merupakan akar dari istilah yang berkaitan, semantics, studi tentang makna. Komponen-komponen primer dart proses mental dalam semiotika ini dilihat sebagai tanda (yakni suatu ikon atau image yang representative, kata, dan sebagainya), objek yang diacu (balk yang abstrak maupun kongkrit), dan makna yang muncul ketika tanda dan objek dihubungkan bersama-sama dengan asosiasi (Sebeok,1994 : )ii) .
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.664
Article Metrics
Abstract views : 31184 | views : 11139Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Muhammad Arif Rokhman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.