MANUSIA SUSILA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF FILOSOFIS
. Surajiyo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Semua kegiatan dan kehidupan negara dan bangsa harus didasarkan pada Pancasila . Di samping se_ bagai dasar, Pancasila juga merupakan pedoman yang menunjukkan arah dalam mencapai tujuan negara . Pendidikan, selain merupakan kegiatan dalam keluarga, masyarakat dan negara, secara logis Pancasila merupakan dasar dan sekaligus pedoman yang menunjukkan ke mana tujuan pendidikan nasional itu diarahkan. Penjabaran lebih konkret dan operasional dari Pancasila terdapat dalam UUD 1945 dan peraturan perundangan yang ada di bawahnya . Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dinyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran . Ayat 2 berbunyi pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undangundang . Operasional febih lanjut tentang pendidikan diatur dengan undang-undang . UU RI No. 4 Tahun 1950 mengatur tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pengajaran di Sekolah, diperkuat dengan Lembaran Negara No . 38/1950, dan diperkuat UU No . 12/1954 . Bab II Pasal 3 berisi tentang tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air . Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berda- 154 MANUSIA SUSILA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF FILOSOFIS Surajiyo* Doktorandus, Staf Pengajar IISIP, Jakarta sarkan Pancasila dan UUD 1945; berfungsi mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional . Dalam Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004 disebutkan dalam Bab 11, Kondisi Umum, bahwa di bidang pendidikan, masalah yang dihadapi adalah berlangsungnya pendidikan yang kurang bermakna bagi pengembangan pribadi dan watak peserta didik, yang berakibat hilangnya kepribadian dan kesadaran akan makna hakiki kehidupan . Matapelajaran yang berorientasi pada akhlak dan moralitas serta pendidikan agama kurang diberikan dalam bentuk latihan-latihan pengalaman untuk menjadi corak kehidupan sehari-hari . Karenanya, masyarakat cenderung tidak memiliki kepekaan yang cukup untuk membangun toleransi, kebersamaan, khususnya dengan menyadari keberadaan masyarakat yang majemuk . Seiring dengan kondisi umum tersebut. visi yang tertuang dalam Bab III adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia, yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan berdisiplin .
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.685
Article Metrics
Abstract views : 3370 | views : 15737Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 . Surajiyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.