Maximizing health cadres' role as Puskesmas partners in the new-normal: Pangkalpinang City

  • syamsinar Universitas Gadjah Mada
Keywords: kader kesehatan, Puskesmas, kompetensi, health cadre, malnutrition, Posyandu, integrated service center

Abstract

This research describes how community empowerment and health cadres reduce malnutrition during the COVID-19 pandemic in Melintang Health Center's working area in Pangkalpinang City, Bangka Belitung Islands Province.

Integrated Service Post (Posyandu) is a community-based health effort to empower and provide health services in accelerating the reduction of maternal and infant mortality. There are 18 Posyandu located in 8 villages with 90 health cadres in Melintang Health Center's working area. Posyandu helps to detect malnutrition in the community by health cadres, the elected community members who are willing, able, and have the time to carry out Posyandu's activities. Health cadres work voluntarily and partners with Puskesmas in the maternal and child health (MCH) program. They monitor toddlers' growth, fill and interpret the healthy card, give vitamin A, select raw materials and prepare healthy and nutritious MP-ASI in Posyandu. They also provide information, remind mothers to come to the Posyandu, and fill out reports, even though most health cadres do not have adequate knowledge and insight regarding health.

Posyandu in the working area of ​​the Melintang Health Center runs monthly. In one Posyandu, there are five health cadres and three Puskemas officers. They are health promotion officers who provide counseling, midwives who vaccine, and nutrition officers who monitor the nutritional status of children under five from Puskesmas. In the early pandemic, community visits to the posyandu have decreased. During the adaptation period of the new-normal habit, there is a high demand for health cadres to invite community members back to be active in posyandu activities by visiting residents' homes or informing through mosques. Given the government's high expectations for the success of the health program by involving the health cadres, it is necessary to pay attention to the recruitment system for health cadres. What are the abilities a cadre must have to carry out the assigned tasks? How is the cadres' performance these days? Also, there must be appropriate incentives to expect maximized and accountable work results.

 

Objective: Mendeskripsikan bagaimana pemberdayaan masyarakat dan peran masyarakat (kader kesehatan) berpartisispasi di masa pandemi dalam menurunkan masalah malnutrisi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai bentuk pelayanan kesehatan dasar yang bertujuan untuk mengatasi masalah malnutrisi, dimana dalam jangka pendek malnutrisi pada awal kehidupan menyebabkan kematian, namun apabila bayi itu hidup survive maka akan terjadi gangguan disepanjang siklus hidupnya seperti skor kognitif yang rendah, dewasa yang tidak prodiktif, penghasilan yang rendah hingga penyakit degenerative yang menahun.

 

Content: Malnutrisi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang krusial dan menjadi beban secara global. Di Masa pandemi banyak kegiatan pelayanan kesehatan seperti posyandu  yang sempat terhentikan namun sekarang kegiatan tersebut sudah aktif kembali sejak tahun 2020 tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Puskesmas Melintang terletak dipusat kota Pangkalpinang dan menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Fungsi Posyandu adalah untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar guna mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Penyelenggaraan Posyandu dilakukan oleh kader yang merupakan anggota masyarakat yang dipilih, bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk melakukan kegiatan posyandu tersebut. Di wilayah kerja Puskesmas Melintang sendiri memiliki 18 posyandu yang terletak di 8 tiap kelurahan dengan jumlah kader kesehatan sebanyak 90 orang. Selain Puskesmas, Posyandu merupakan sarana kesehatan yang penting bagi masyarakat dan merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dimana salah satu tujuannya adalah  membantu mengatasi masalah malnutrisi sehingga lebih cepat terdeteksi oleh petugas kesehatan yang ada wilayah kerja Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang.

Kader bekerja secara sukarela dan diharapkan dapat menjadi mitra bagi Puskesmas dalam program KIA. Namun seperti yang kita ketahui sebagian besar kader kesehatan tidaklah memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik terkait kesehatan, sementara mereka dituntut menjalankan perannya seperti pemantauan pertumbuhan balita, pengisian dan interpretasi KMS, pemberian vitamin A, pemilihan bahan baku dan penyiapan MP-ASI yang higienis dan bergizi, keterampilan memberikan informasi, mengingatkan kepada Ibu-Ibu untuk datang ke Posyandu sesuai dengan jadwalnya dan pengisisn laporan. Di Wilayah kerja Puskesmas Melintang sendiri kegiatan Posyandu dilakukan satu kali dalam sebulan, dimana 1 posyandu terdiri dari 5 orang kader kesehatan yang tentunya didampingi juga oleh petugas Puskesmas yang terdiri dari petugas promosi kesehtan yang bertugas memberikan penyuluhan, bidan yang melakukan vaksinasi dan petugas gizi yang melakukan pemantauan status gizi balita. Dimasa pandemi kunjungan masyarakat terhadap posyandu mengalami penurunan dan dimasa adaptasi kebiasaan baru ini peran kader sangat dituntut agar bisa mengajak kembali warga masyarakat untuk aktif dalam kegiatan posyandu tersebut dengan cara mendatangi rumah warga atau menginformasikan melalui masjid-masjid. Mengingat tingginya harapan pemerintah terhadap keberhasilan program kesehatan dengan melibatkan partisipasi kader kesehatan yang tidak hanya terlibat namun harus maksimal dalam bekerja maka perlu diperhatikan bagaimana sistem rekrutmen kader kesehatannya?kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang kader untuk menjalankan tugas yang dibebankan? Bagaimanakah kinerja dan kemampuan kader saat ini di lapangan? Dan tentunya harus dengan insentif yang sesuai sehingga hasil kerja yang diharapkan bisa maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan.

Published
2021-11-01
How to Cite
syamsinar. (2021). Maximizing health cadres’ role as Puskesmas partners in the new-normal: Pangkalpinang City. BKM Public Health and Community Medicine. Retrieved from https://journal.ugm.ac.id/v3/BKM/article/view/3276
Section
Accepted abstracts