Date Log
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ARNAWA publishes articles under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License, with the copyright held by the journal. It means that authors who publish their work in this journal agree to follow the journal's copyright policy.
Baita Adi: Aktualisasi Budaya melalui Alih Wahana Naskah ke Batik
Corresponding Author(s) : Vighna Rivattyannur Hernawan
Arnawa,
Vol 2 No 1 (2024): Edisi 1
Abstract
This research aimed to describe Baita Adi batik as a result of the transfer of the Sestra Ageng Adidarma script into batik motifs as a manifestation of the actualization of archipelago culture. The research method used was descriptive qualitative. The data sources obtained were collected through observation, literature study, and informal interviews. Data processing was done with note-taking technique. The results showed that Baita Adi batik contains noble values as a manifestation of the piwulang in the Sestra Ageng Adidarma manuscript. The transfer process did not change the essence. In Baita Adi batik, there were several motifs, namely the rudder or captain, compass, sail, Juri Mualim (guide), and anchor. The existence of Baita Adi batik is a manifestation of the preservation of noble values and wisdom from the past that are channeled into batik so that it is recognized by the public in modern times. The existence of Baita Adi batik also cannot be separated from social value, cultural value, economic value, and educational value. The perspective and role of Baita Adi batik is a form of actualization of Nusantara culture which is an effort to preserve culture in modern times.
===
Karya Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan batik Baita Adi sebagai hasil alih wahana naskah Sestra Ageng Adidarma ke dalam motif batik sebagai perwujudan aktualisasi budaya nusantara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh dikumpulkan melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara informal. Pengolahan data dilakukan dengan dengan teknik catat. Hasil penelitian diperoleh bahwa batik Baita Adi mengandung nilai-nilai luhur sebagai manifestasi dari piwulang yang ada dalam naskah Sestra Ageng Adidarma. Proses alih wahana tidak mengubah esensi tersebut. Di dalam batik Baita Adi, terdapat beberapa motif yaitu kemudi atau nahkoda, kompas, layar, Juri Mualim (Penunjuk Jalan), dan Jangkar. Keberadaan batik Baita Adi merupakan perwujudan pelestarian nilai-nilai dan piwulang luhur sejak masa lampau yang disalurkan dalam batik agar dikenal masyarakat di masa modern. Keberadaan batik Baita Adi ini juga tidak dapat lepas dari nilai sosial, nilai budaya, nilai ekonomi, dan nilai pendidikan. Perspektif dan peran batik Baita Adi merupakan bentuk aktualisasi budaya Nusantara yang menjadi upaya pemertahanan budaya di masa modern.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Aprianto, H. (2024). Pemanfaatan Iluminasi Manuskrip Dalam Bidang Ekonomi Kreatif. Arif: Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal, 3(2), 364–387. https://doi.org/10.21009/Arif.032.09
- Damono, S. D. (2018). Alih Wahana. Gramedia Pustaka Utama.
- Dewi, K. N. K. (2024). Upaya Transliterasi dan Alih Wahana Manuskrip Kuno dalam Pertunjukan Tari di Perpustakaan Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
- Hasan, Z., Pradhana, R. F., Andika, A. P., & Jabbar, M. R. D. A. (2024). Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi Identitas Budaya Lokal dan Pancasila. Journal of Accounting Law Communication and Technology, 1(2), 333–341. https://doi.org/10.57235/jalakotek.v1i2.2385
- Jati, T. D. (2022, Desember). Asal-usul Batik Baita Adi dan Perkembangannya.
- Koentjaraningrat. (1985). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
- Kristianto, I. K. (2019). Kesenian Reyog Ponorogo dalam Teori Fungsionalisme. Tamumatra: Jurnal Seni Pertunjukan, 1(2). https://doi.org/10.29408/tmmt.v1i2.1171
- Malinowski, B. (1944). A Scientific Theory of Culture. New York: University of North Carolina Press.
- Maziyah, S., Mahirta, M., & Atmosudiro, S. (2016). Makna Simbolis Batik pada Masyarakat Jawa Kuna. Paramita: Historical Studies Journal, 26(1), 23–32. https://doi.org/10.15294/paramita.v26i1.5143
- Pandanwangi, A., Alya, S. H., Budiman, I., Apin, A. M., & Darmayanti, T. E. (2022). Batik Naskah Kuno: Transformasi Iluminasi dari Naskah Kuno kedalam Motif Batik. Jurnal Ilmiah Seni dan Budaya Panggung, 32(4), 467–479. Diambil dari https://repository.maranatha.edu/31874/
- Poerwadarminta, W. J. S. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters. Diambil dari https://budiarto.id/bausastra/q/adi
- Pusat Studi Kebudayaan (Direktur). (2021). Batik Baita Adi—Pusat Studi Kebudayaan UGM. Diambil dari https://www.youtube.com/watch?v=8PWe2242uB0
- Sara, E. M. D., Ernawati, E., & Johar, A. (2019). Implementasi Metode Point Minutiae Untuk Mengidentifikasi Jenis Batik Pada Batik Besurek Dengan Berbasis Tekstur. Rekursif: Jurnal Informatika, 7(1). https://doi.org/10.33369/rekursif.v7i1.5532
- Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian (1 ed.; Ayup, Ed.). Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
- Sukaca, I. R. P. (2022, Desember). Batik Baita Adi.
- Syarif, M. I., & Kurniawati, D. W. (2018). Fungsi Iluminasi pada Naskah Jawa Skriptorium Keraton. Imajinasi : Jurnal Seni, 12(2), 85–96. https://doi.org/10.15294/imajinasi.v12i2.17467
- Trixie, A. A. (2020). Filosofi Motif Batik sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Folio, 1(1), 1–9.
- Unand Sulap Iluminasi Naskah Kuno Jadi Motif Batik Unik. (2022, Oktober 17). Diambil 8 November 2024, dari Universitas Andalas website: https://www.unand.ac.id/2022/99-unand-batik-filologi
- Wahyudi, A. (2003). Globalisasi, Kemiskinan dan Ketimpangan Global: Prioritas Keadilan dan Pentingnya Integrasi Ilmu Pengetahuan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 7(2), 161–174. https://doi.org/10.22146/jsp.11070
- Widiyastantia, E. M. (2024). “Legenda Tanjung Menangis”: Ekranisasi Naskah Kuno Lontar Cilinaya menjadi Film Animasi Webisode (Masters, Institut Seni Indonesia Yogyakarta). Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Diambil dari https://youtu.be/v6Mhb3MgQuY?si=BfQ6zSb3H0gsQIqK
- Widyaningrum, R. A. (2023). Dari Naskah Kuno Menjadi Komik: Alih Wahana Teks Mahabharata ke dalam Komik Wayang Ala Manga. Urban: Jurnal Seni Urban dan Industri Budaya, 7(2), 81–96. https://doi.org/10.52969/jsu.v7i2.166