Date Log
ARNAWA publishes articles under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License, with the copyright held by the journal. It means that authors who publish their work in this journal agree to follow the journal's copyright policy.
Ruang Antara yang Tampak dan Tak Tampak dalam Kisah Raden Somoyoso
Corresponding Author(s) : Mahardhika Kusumo Simbolon
Arnawa,
Vol 1 No 1 (2023): Edisi 1
Abstract
The story of Raden Somoyoso in the district of Gondang, Sragen, Central Java recounts about a prince who ran away from the palace. In this verbally transmitted story, Raden Somoyoso is depicted as someone who inhabits a space between the visible and the invisible. From an interview with a person who claims as the prince’s grandchild, this paper tries to unearth this local story and present it to a bigger Indonesian audience. By employing strategies of oral literature study and concepts of in-between space explored by Salam (2021), this paper discusses how Raden Somoyoso existed as a visible human while connected to the invisible realm in the perspective of those who lived with and around him and witnessed his actions. The result shows that Raden Somoyoso as a subject has an ability to fully exist in both the visible and the invisible spaces by camouflaging through the spaces albeit not instantly. Some people see this negatively as a disturbance of normality, but others especially his family sees him as a paragon of humility, endurance, and loyalty which he radiated through his deliberate choice of withdrawing from the visible space and becoming invisible.
===
Kisah Raden Somoyoso di Kecamatan Gondang, Sragen, Jawa Tengah berkisah tentang seorang pangeran yang melarikan diri dari istana. Dalam cerita yang disampaikan secara lisan ini, Raden Somoyoso digambarkan sebagai seseorang yang mendiami ruang antara yang kasat mata dan yang tak kasat mata. Dari wawancara dengan seseorang yang mengaku sebagai cucu sang pangeran, tulisan ini mencoba menggali cerita lokal tersebut dan menyajikannya kepada khalayak yang lebih luas di Indonesia. Dengan menggunakan strategi kajian sastra lisan dan konsep ruang di antara yang dieksplorasi oleh Salam (2021), tulisan ini membahas bagaimana Raden Somoyoso hadir sebagai manusia kasat mata sekaligus terhubung dengan alam tak kasat mata dalam perspektif orang-orang yang tinggal bersama dan di sekitarnya serta menyaksikan tindakannya. Hasilnya menunjukkan bahwa Raden Somoyoso sebagai subjek mempunyai kemampuan untuk eksis secara utuh baik dalam ruang kasat mata maupun ruang kasat mata dengan berkamuflase melalui ruang tersebut meskipun tidak secara instan. Beberapa orang melihat hal ini secara negatif sebagai gangguan terhadap normalitas, namun yang lain terutama keluarganya melihatnya sebagai teladan kerendahan hati, daya tahan, dan kesetiaan yang ia pancarkan melalui pilihan sengajanya untuk menarik diri dari ruang yang terlihat dan menjadi tidak terlihat.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX