Rantai Nilai Cabai di Kawasan Lereng Gunung Merapi Daerah Istimewa Yogyakarta
Agus Dwi Nugroho(1*), I Made Yoga Prasada(2), Saraswati Kirana putri(3), Herdiana Anggrasari(4), Pinjung Nawang Sari(5)
(1) Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(2) Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(3) Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(4) Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(5) Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiyoga, W. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan keputusan konsumen untuk membeli kentang, bawang merah, dan cabai merah. J. Hort, 21(3), 280–294 .http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v21n3.2011.p280-294.
Baihaqi, A., Hamid, A. H., Romano, & Yulianda, A. (2014). Analisis rantai nilai dan nilai tambah kakao petani di Kecamatan Paya Bakong Dan Geurudong Pase Kabupaten Aceh Utara. Agrisep, 15(2), 28-35.
Devi, P., Harsoyo. & Subejo. (2015). Keefektifan lembaga pasar lelang cabai merah di Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Agro Ekonomi, 26(2), 139-149. https://doi.org/10.22146/agroekonomi.17273.
Imron, M., Suryanti, & Sulandari, S. (2015). Peranan jamur mikoriza arbuskular terhadap perkembangan penyakit daun keriting kuning cabai. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 19(2), 94-98. https://doi.org/10.22146/jpti.17251
Irawan, B., & Ariningsih, E. (2014). Agribisnis Sayuran dan Buah: Peluang Pasar, Dinamika Produksi dan Strategi Peningkatan Daya Saing dalam Memperkuat Daya Saing Produk Pertanian. Jakarta: IAARD Press.
Istiyanti, E. (2010). Efisiensi pemasaran cabai merah keriting di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman. Jurnal Pertanian Mapeta, 12(2), 116–124.
Kaplinsky, R. (2013). Global Value Chains, Where They Came From, Where They Are Going and Why This Is Important. London: The Open University.
Kementerian Perdagangan. (2017). Analisis Perkembangan Harga Bahan Pangan Pokok di Pasar Domestik dan Internasional. Jakarta: Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri, Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Kumar, D., & Rajeev P. V. (2016). Value chain: a conceptual framework. International Journal of Engineering and Management Science, 7(1), 74–77. Retrieved from: http://scienceandnature.org/IJEMS-Vol7(1)-Jan2016/IJEMS Vol7(1)-12.pdf.
Mangifera, L. (2015). Analisis rantai nilai (value chain) pada produk batik tulis di Surakarta. Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, 19(1), 24–33. https://doi.org/10.23917/benefit.v1i1.1412.
Paramita, N. K., Sumardiyono, C., & Sudarmadi. (2014). Pengendalian kimia dan ketahanan Colletotrichum spp. terhadap fungisida simoksanil pada cabai merah. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 18(1), 41-46. https://doi.org/10.22146/jpti.15601Prabaningrum, L., & Moekasan, T. K. (2014). Pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan utama pada budidaya cabai merah di dataran tinggi (pest and disease management on hot pepper cultivation in high land). J. Hort, 24(2), 179-188. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v24n2.2014.p179-188.
Prabhavathi, Y., Krishna, N. T., & Seema, D. (2013). Analysis of supply chain of spices in India: a case study of red chillies. International Journal of Scientific and Research Publications, 3(9), 1–4. Retrieved from http://www.ijsrp.org/research-paper-0913/ijsrp-p21101.pdf.
Priantara, I. D. G. Y., Mulyani, S., & Satriawan, I. K. (2016). Analisis nilai tambah pengolahan kopi arabika Kintamani Bangli. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 4(4), 33-42.
Rofaida, R. (2012). Analisis dan strategi upgrading rantai nilai (value chain management) pada industri susu di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Riset Manajemen, 1(1), 59-71.
Rum, M. (2011). Analisis marjin pemasaran dan sensitivitas cabai besar di Kabupaten Malang. Embryo, 8(2), 133–141.
Sipayung, F. (2010). Value chain analysis untuk keunggulan kompetitif melalui keunggulan biaya. Jurnal Ekonom, 13(1), 36-44.
Timisela, N. R., Masyhuri, Darwanto, D. H., & Hartono, S. (2014). Manajemen rantai pasok dan kinerja agroindustri pangan lokal sagu di Propinsi Maluku: suatu pendekatan model persamaan struktural. Agritech, 34(2), 184-193.
Tsurayya, S., & Kartika, L. (2015). Kelembagaan dan strategi peningkatan daya saing komoditas cabai Kabupaten Garut. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, 12(1), 1–13. https://doi.org/10.17358/JMA.12.1.1.
Widiastuti, N. U. R., & Harisudin, M. (2013). Saluran dan marjin pemasaran jagung di Kabupaten Grobogan. SEPA, 9(2), 231–240.
Tubagus, L. S., Mangantar, M., & Tawas, H. (2016). Analisis rantai pasokan (supply chain) komoditas cabai rawit di Kelurahan Kumelembuai Kota Tomohon. Jurnal EMBA, 4(2), 613-621.
DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.27734
Article Metrics
Abstract views : 2748 | views : 3028Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Agus Dwi Nugroho, I Made Yoga Prasada, Saraswati Kirana putri, Herdiana Anggrasari, Pinjung Nawang Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.