POTENSI BIJI DAN EKSTRAK BIJI TERATAI (Nymphaea pubescens Willd) SEBAGAI PENCEGAH DIARE PADA TIKUS PERCOBAAN YANG DIINTERVENSI E.coli ENTEROPATOGENIK
Yuspihana Fitrial(1*), Made Astawan(2), Soewarno Soekarto(3), Komang Wiryawan(4), Tutik Wresdiyati(5)
(1) Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Jenderal Ahmad Yani, Km. 36, PO Box 6, Banjarbaru 70714
(2) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, PO Box 220 Bogor 16002
(3) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, PO Box 220 Bogor 16002
(4) Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
(5) Departemen Anatomi, Fisiologi & Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen Þ tokimia yang terdapat pada biji teratai dan ekstrak etil asetat bijiteratai dan mengetahui aktivitas antibakterinya terhadap E.coli penyebab diare (E.coli Enteropatogenik K1.1, EPECK1.1) pada tikus percobaan. Perlakuan diberikan pada tikus jantan jenis Sprague Dawley (berat 140 ±5 g) selama28 hari. Tikus percobaan dibagi menjadi 4 grup yaitu, grup 1, kontrol (mendapatkan ransum standar), grup 2 yangmendapat ransum yang disubstitusi tepung biji teratai (18,7 g/100 g), grup 3 yang mendapat ransum yang disubstitusiFOS (fruktooligosakarida, 6 g/100 g), dan grup 4 yang mendapat ransum standar dan ekstrak etil asetat biji teratai(17,8 mg/ml). Setelah 2 minggu perlakuan ransum, tikus percobaan diintervensi secara oral dengan 0,3 ml dari 106CFU/ml EPEC K1.1 selama 1 minggu sehingga diare. Aktivitas biologis ransum perlakuan diamati dengan mengamatibobot badan, konsumsi ransum per hari, eÞ siensi ransum, total mikroba, total E.coli dan total bakteri asam laktatdari isi sekum tikus percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji teratai mengandung alkaloid, ß avonoid,steroid, glikosida, tanin, saponin, dan triterpenoid, sedangkan ekstrak etil asetat biji teratai mengandung alkaloid,ß avonoid, tanin, glikosida, saponin dan triterpenoid. Substitusi biji teratai pada ransum mampu menurunkan totalE.coli isi sekum, baik setelah intervensi maupun setelah intervensi EPEC dihentikan. Sementara pemberian ekstrakbiji teratai mampu menurunkan total E.coli isi sekum setelah intervensi dihentikan. EÞ siensi ransum pada grup yangdisubstitusi biji teratai lebih tinggi dibandingkan kontrol dan ekstrak biji teratai (P<0.05). Perlakuan substitusi bijiteratai, dan pemberian ekstrak biji teratai dapat mencegah kerusakan pada vili usus halus akibat dari serangan E.colienteropatogenik. Berdasarkan penelitian ini, baik bjii teratai maupun ekstrak biji teratai mengandung senyawa aktifyang mampu mencegah dan menghambat pertumbuhan E.coli penyebab diare.Kata kunci: Biji teratai, Enterophatogenic Escherichia coli, ekstrak etil asetat, antibakteri, diare.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9611
Article Metrics
Abstract views : 5404 | views : 8297Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Yuspihana Fitrial, Made Astawan, Soewarno Soekarto, Komang Wiryawan, Tutik Wresdiyati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.