Beberapa Sifat Anti-Tripsin Biji Kecipir
Zuheid Noor(1*)
(1) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Untuk mempelajari sifat anti-tripsin kecipir. khususnya sifat inaktivasi pada beberapa pH, biji kecipir utuh direndam pada berbagai kombinasi kondisi pH(3. 5, dan 9), suhu (suhu kamar dan 60°C), dan lama perendaman (4.8. dan 24 jam) Setelah perendaman. ditiriskan. dan air rendaman ditampung.
Hasil pengukuran aktivitas anti-tripsin pada biji dan air rendaman menunjukkan bahwa perendaman pH 3 suhu kamar meningkatkan akitvitas anti-tripsin dan 64,00 unit/mg menjadi 94,10; 72,28 dan 82,29 unit/mg berturut-turut pada lama perendaman 4, 8 dan 24. Pemanasan 60°C sedikit menurunkan akiivitas antitripsin; penurunan aktivitas semakin besar dengan semakin lama waktu perendaman. Perendaman pH 5 pada semua. kombinasi perlakuan mengakibatkan inaktivitasi total aktivitas anti-tripsin, sedang perendaman pH 9 tidak menghasilkan inaktivasi sebagaimana diharapkan, menunjukkan bahwa anti-tripsin biji kecipir tahan terhadap perlakuan pH 9. Perembesan anti.tripsin kedatam air rendaman sedikit membantu penurunan aktivitas anti-tripsin dalam biji kecipir. Uji biologikal menggunakan tikus putih rremperkuat basil pengamatan percobaan inaktivastianti-tripsin kecipir ditinjau dari penurunan berat tikus, namun tidak diamati adanya kelainan pada pankreasnya, tetapi teramati adanya penurunan berat hati oleh sebab yang belum diketahui.
Hasil pengukuran aktivitas anti-tripsin pada biji dan air rendaman menunjukkan bahwa perendaman pH 3 suhu kamar meningkatkan akitvitas anti-tripsin dan 64,00 unit/mg menjadi 94,10; 72,28 dan 82,29 unit/mg berturut-turut pada lama perendaman 4, 8 dan 24. Pemanasan 60°C sedikit menurunkan akiivitas antitripsin; penurunan aktivitas semakin besar dengan semakin lama waktu perendaman. Perendaman pH 5 pada semua. kombinasi perlakuan mengakibatkan inaktivitasi total aktivitas anti-tripsin, sedang perendaman pH 9 tidak menghasilkan inaktivasi sebagaimana diharapkan, menunjukkan bahwa anti-tripsin biji kecipir tahan terhadap perlakuan pH 9. Perembesan anti.tripsin kedatam air rendaman sedikit membantu penurunan aktivitas anti-tripsin dalam biji kecipir. Uji biologikal menggunakan tikus putih rremperkuat basil pengamatan percobaan inaktivastianti-tripsin kecipir ditinjau dari penurunan berat tikus, namun tidak diamati adanya kelainan pada pankreasnya, tetapi teramati adanya penurunan berat hati oleh sebab yang belum diketahui.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/agritech.19233
Article Metrics
Abstract views : 1251 | views : 1279Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Zuheid Noor
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.