Pemakaian Hasil Analisis Harmonik Hasil Sedimen (Sediment Yield) Untuk Pemantauan dan Evaluasi Manajemen Daerah Aliran Sungai (DAS) (Studi Kasus Di Sub DAS Tapan)
Sigit Supadmo Arif(1*)
(1) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Departemen Kehutanan sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas kelestarian hutan dan lahan atasan di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) telah melaksanakan beberapa program beserta tindakan pemantauan dan evalualinya (monitoring and evaluation), meskipun belum mempunyai prosedur dan metode yang baku. Tujuan utama tulisan ini ialah melakukan evaluasi manajemen DAS dengan memakai analisis harmonik hasil sedimen sebagai salah satu peubah (variable) pemantauan (monitoring) usaha perbaikan manajemen lahan yang telah dilakukan, dengan mengasumsikan bahwa proses perubahan watak DAS dalam kurun waktu yang ditinjau berlangsung dalam keadaan tunak. Lokasi penelitian dilakukan di Sub DAS Tapan yang merupakan bagian DAS Bengawan Solo. Analisis dilakukan terhadap data hasil sedimen untuk kurun waktu 1974 - 1979, 1983 -1988 dan 1986 - 1990. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemakaian analisis harmonik memberikan akurasi nisbi tinggi pada kurun-kurun waktu awal dan semakin lama semakin mengecil untuk kurun-kurun waktu setelahnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perubahan watak DAS dalam keadaan tunak berlangsung pada kurun waktu awal untuk kemudian berangsur-angsur berubah menjadi proses tak lunak sesuai dengan proses perubahan tata guna lahan. Proses tak tunak juga ditunjukkan oleh perubahan harga koelisien limpasan, fo, dalam kurun waktu yang ditinjau.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/agritech.22507
Article Metrics
Abstract views : 1157 | views : 681Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Sigit Supadmo Arif
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.