Rancang Bangun Alat Pembersih Serat Pendek (Kabu-Kabu) Biji Kapas Tipe Kering pada Prosessing Benih Kapas (Delinter)

https://doi.org/10.22146/agritech.9859

Supriyanto Supriyanto(1*), Puji Widodo(2), Moch Sahid(3)

(1) Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong 15310
(2) Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong 15310
(3) Pada Balai Penelitian Tembakau dan Serat, Jl. Raya Karangploso, Malang
(*) Corresponding Author

Abstract


Twenty percent of state’s stock exchange yielded from textile industry, but requirement of domestic cotton fiber come from tired import 90% and its increasingly every year. Degradation of cotton fiber production is caused by the social and technical problem. Research result indicate that the domestic cotton productivity ought to 1.50-2.80 ton/ha, is while productivity in farmer store level still 0,48-0,52 ton/ha. Lowering productivity is usage of the seed less certifiable, because used by seed still fibers so that complicate in course of sorties to get the seed with quality and to eliminate the seed fiber needed by the delinter machine. Effort which have been done by washing H2SO4 needing the two-day time
to get fibers brittle. Method the used is engineering method covering the device pre, device, function test, adaptation test and sprout energy test. Process to eliminate fiber done by using nitrite condensed (HNO3) what is channeled passing the boiler pipe. Research result indicate that the delinter machine consist of the shares feeder, evaporation fiber, carrier channel to expenditure shares, feeder to container and unit boiler. Fiber is brittle so that seed not fibrous and its sprout reach 83%.

ABSTRAK

Dua puluh persen devisa negara dihasilkan dari industri tekstil, tetapi kebutuhan serat kapas dalam negeri dipenuhi dari impor yang mencapai 90% dan terus meningkat setiap tahunnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas kapas dalam negeri seharusnya 1,50-2,80 ton/ha, sedangkan produktivitas di tingkat petani masih 0,48-0,52 ton/ha. Salah satu sebab rendahnya produktivitas adalah penggunaan benih yang kurang bermutu, karena benih yang digunakan masih berserat (berkabu) sehingga menyulitkan dalam proses sortasi. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas dan menghilangkan kabu-kabu diperlukan mesin delinter. Selama ini usaha yang telah dilakukan dengan perendaman H2
SO4 memerlukan waktu dua hari untuk mendapatkan benih yang bersih dari kabu-kabu, penelitian ini mencoba memperpendek waktu pembersihan kabu-kabu. Metode yang digunakan adalah metode perekayasaan yang meliputi pra rancangan, rancangan, uji fungsi, uji adaptasi dan uji daya kecambah. Proses untuk menghilangkan kabu-kabu dilakukan dengan menggunakan uap asam nitrit pekat (HNO3) yang disalurkan melalui pipa boiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin delinter terdiri dari bagian feeder, penguapan kabu-kabu, saluran pembawa ke bagian pengeluaran, feeder ke penampung dan unit boiler. Pengujian terhadap benih yang dihasilkan dari proses mesin delinter menunjukkan daya kecambah sebesar 83%.


Keywords


Delinter engineering; cotton

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9859

Article Metrics

Abstract views : 1675 | views : 2164

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Supriyanto Supriyanto, Puji Widodo, Moch Sahid

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

agriTECH has been Indexed by:


agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.


website statisticsView My Stats